Kamis 08 Nov 2012 22:09 WIB

Kredit Perbankan Terus Anjlok

Rep: Nur Aini/ Red: Chairul Akhmad
Bank Indonesia
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan terus anjlok. Penurunan kredit tersebut dipicu pelemahan kinerja ekspor. 

Data BI pada September 2012, kredit perbankan hanya tumbuh 22,9 persen.

Angka ini menurun bila dibandingkan pertumbuhan kredit perbankan pada Agustus 2012 sebesar 23,6 persen.

Padahal, pertumbuhan kredit Agustus tersebut telah menurun dari angka Juli sebesar 25,2 persen. 

Kepala Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI, Dody Budi Waluyo, menilai penurunan pertumbuhan kredit yang berlanjut selama dua bulan tersebut terjadi karena imbas dari kinerja ekspor.

Penurunan permintaan global membuat pertumbuhan ekspor September 2012 tercatat minus 9,35 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. “Penurunan kredit ini terkait dengan kegiatan perekonomian terutama karena ekspor yang melemah,” ujarnya di Jakarta, Kamis (8/11). 

Penurunan kredit perbankan September 2012 terutama terjadi pada kredit modal kerja yang hanya tumbuh 21,9 persen, turun dari bulan sebelumnya sebesar 23,2 persen.

Sementara, kredit konsumsi tumbuh relatif stabil sebesar 19,6 persen. Kredit investasi tercatat tumbuh tinggi hingga sebesar 30,4 persen, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 29,8 persen. 

Dody menilai aturan yang membatasi Loan to Value (LTV) atau uang muka kredit konsumsi tidak berpengaruh besar dalam penurunan kredit perbankan. Pertumbuhan kredit pun dinilai masih tinggi. Bank sentral memprediksi pertumbuhan kredit hingga akhir 2012 di kisaran 22-23 persen.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement