Kamis 31 May 2012 19:09 WIB

IHSG Terbebani Pelemahan Rupiah

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Djibril Muhammad
Angka pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada layar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta
Foto: Republika/Wihdan
Angka pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada layar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mata uang rupiah terapresiasi ke Rp 9.400 per dolar AS. Pelemahan rupiah kembali membebani indeks harga saham gabungan (IHSG). Dalam perdagangan Kamis (31/5), bursa Indonesia anjlok ke level 3.832,82 atau turun 2,17 persen, sekitar 85 poin.

Pelemahan terbesar dialami sektor pertambangan yang turun 3,6 persen. Berikutnya sektor manufaktur turun 2,7 persen, dan keuangan turun 2,5 persen.

Transaksi asing yang telah mencatatkan nett buy atau aksi beli pada perdagangan Rabu (30/5) ternyata tak berlanjut. Asing kembali melancarkan net sell atau aksi jualnya.

Asing tercatat melakukan aksi jual di pasar regular sebesar Rp 1,1 triliun. Saham yang paling banyak dijual antara lain PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Gudang Garam Indonesia Tbk (GGRM), dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Seluruh indeks Asia melemah. Di antaranya indeks Nikkei turun 1,05 persen, indeks Shanghai turun 0,5 persen, indeks Hang Seng turun 0,3 persen, indeks Kospi turun 0,08 persen, dan indeks STI turun 0,2 persen.

Analis eTrading Securities Betrand Raynaldi mengatakan seluruh sektor saham pada perdagangan Rabu mengalami penurunan. "Sebanyak 200 saham mengalami penurunan," katanya dalam risetnya kepada Republika, Kamis (31/5).

Berikutnya 47 saham tak berubah (stagnan), 123 saham tak diperdagangkan, dan hanya 52 saham yang tercatat menguat. Pada perdagangan Jumat (1/6), Betrand memprediksi IHSG bergerak di kisaran 3.750 - 3.850 yang cenderung melemah. Atau, indeks akan kembali mencoba bertahan di level 3,838 yang merupakan support-nya terlebih dahulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement