REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Indonesia menyiapkan formulasi tentang rangkaian produksi minyak mentah (crude palm oil/CPO) untuk membantah sinyalemen lembaga internasional yang mengaitkannya dengan isu perusakan lingkungan.
Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Kementerian Pertanian Zainal Baharuddin di Medan, Jumat (2/3) malam, mengatakan, formulasi itu akan dibawa langsung dan disampaikan ke lembaga perlindungan lingkungan (Environmental Protection Agency/EPA) di AS.
Memang, kata Dirjen, analisa tersebut belum menjadi aturan yang berujung pada pemboikotan CPO Indonesia di luar negeri.
Meski demikian, analisa yang mengaitkan produksi CPO Indonesia dengan kerusakan lingkungan tersebut mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan produsen nasional.
Karena itu, Ditjen P2HP Kementerian Pertanian berupaya untuk menjelaskan kondisi yang sebenarnya melalui penyiapan formulasi tentang produksi CPO.
Formulasi itu akan memuat berbagai keterangan dan penjelasan yang dapat membantah analisa internasional yang menyudutkan produksi CPO Indonesia dengan kerusakan lingkungan
"Mereka berdasarkan analisa tetapi kita memiliki formula sendiri," katanya.
Ketika dipertanyakan penyebab munculnya analisa EPA tersebut, Zainal belum dapat menyebutnya sebagai "kampanye hitam" (black campaign) terhadap CPO Indonesia.
Meski demikian, pihaknya melihat indikasi adanya persaingan dagang sehingga isu yang menyudutkan tersebut muncul ke permukaan.
"Namun kalau persaingan dagang, harus objektiflah," katanya.