Selasa 24 Jan 2012 00:25 WIB

Rp 3 Triliun Dana SAL Untuk Infrastruktur Pelabuhan

Rep: Maspril Aries/ Red: Ramdhan Muhaimin
Wisatawan asing di Pelabuhan Sunda Kelapa
Foto: Antara
Wisatawan asing di Pelabuhan Sunda Kelapa

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Pemerintah akan mengalokasikan dana Sisa Anggaran Lebih (SAL) 2011 yang mencapai Rp24 triliun sebagian besar untuk tambahan dana pembangunan infrastruktur. Dari alokasi dana infrastruktur tersebut diperuntukan bagi infrastruktur pelabuhan.

Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, Pemerintah menyediakan sekitar Rp 2 triliun sampai Rp 3 triliun untuk dua hal. Pertama memperlancar arus barang di semua pelabuhan. Kedua, membangun kapal-kapal perintis.

“Dana yang berasal dari SAL tersebut digunakan untuk memperlancar arus barang termasuk di Sumatera Selatan dengan cara memoderenisir alat-alat atau fasilitas pelabuhan, memperpanjang dermaga, mempercepat pembangunan dermaga dan pelabuhan baru,” kata Hatta Rajasa, Senin (23/1).

Kemudian dana SAL tersebut juga akan digunakan membangun kapal-kapal perintis untuk menghubungkan antar pulau atau daerah tertinggal sehingga perekonomian rakyat tumbuh.

Menurut Menko Perekonomian,  dana yang berasal dari SAL untuk pelabuhan atau transportasi lau tersebut akan diutamakan pada provinsi kepulauan, yakni lima provinsi di kawasan Timur, terdiri dari Papua, Papua Barat, Maluku,  Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

“UntukpPengajuan penggunaan dana SAL akan diajukan secepatnya ke DPR dalam waktu dekat,” tambah Hatta Rajasa.

Dari data Kementerian Keuangan, dana SAL Netto yang dimiliki pemerintah pada tahun 2012 sebesar Rp 30 triliun dimana 20 persen dari dana SAL atau sekitar Rp 6 triliun dialokasikan untuk dana pendidikan sesuai dengan UU anggaran pendidikan.

Sisa dana sebesar Rp 24 triliun akan digunakan untuk infrastruktur, keperluan mendesak serta dana untuk cadangan, dana pangan, konversi energi dan bencana. Khusus infrastruktur mendapat alokasi Rp 12 triliun.

Dari Rp12 triliun tersebut, Menko Perekonomian mengungkapkan, sekitar Rp2 sampai Rp3 triliun untuk pelabuhan dan transportasi laut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement