REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP - Kenaikan harga BBM dalam tahun anggaran 2012, masih belum bisa dipastikan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam sambutan peresmian tiga PLTU se-Jawa dan Ground Breaking proyek RFCC (Residual Fluid Catalytic Cracking) di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (28/12), menyatakan pemerintah telah sepakat untuk secara bertahap mengurangi subsidi BBM dalam APBN. Dalam hal ini dengan mengurangi volume BBM subsidi yang disalurkan.
Namun demikian SBY menegaskan, penurangan alokasi dana subsidi BBM ini tak selalu dilakukan dengan cara menaikkan harga BBM. ''Yang dilakukan adalah dengan menata ulang alokasi dana subsidi,'' katanya.
Penataan alokasi dana subsidi ini, bisa dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain, dengan mengarahkan dana subsidi agar menjadi lebih tepat sasaran, dan juga mendiversifikasi kebutuhan energi dalam berbagai kebutuhan. ''Untuk itu, semua hal yang bisa dialihkan kebutuhan eneerginya dari bahan bakar minyak ke bahan bakar gas, akan dialihkan ke bahan bakar gas,'' katanya.
Salah satu cara yang ditempuh yakni pengalihan ke bahan bakar gas. Dia menyebutkan, pengalihan kebutuhan enegri masyarakat dari bahan bakar minyak ke bahan bakar gas, akan sangat besar manfaatnya bagi pengurangan subsidi yang dialokasikan dalam APBN untuk menutupi kebutuhan BBM masyarakat.