Ahad 30 Oct 2011 16:17 WIB

Hatta: APBN 2012 Jaga Daya Beli Masyarakat

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Djibril Muhammad
Hatta Radjasa
Foto: Antara
Hatta Radjasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, pemerintah terus menjaga daya beli masyarakat melalui pengendalian harga dan inflasi. Dalam APBN 2012 terdapat ekspansi yang besar untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Pasar domestik juga harus diperkuat.

"Kalau melihat struktur APBN kita untuk 2012, maka terjadi ekspansi besar dan daya beli masyarakat atau sharing dari belanja masyarakat terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) kita tetap tinggi pada angka 55 persenan," ujar Hatta di Monas, Ahad (30/10).

Hal itu, kata Hatta, menunjukkan pemerintah terus berupaya menjaga daya beli masyarakat. Pasar domestik perlu diperluas agar harga stabil dan ketersediaan yang cukup. Pemerintah menyediakan dana untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok karena paling besar pengaruhnya terhadap inflasi dan daya beli.

"Masyarakat kita sebagian besar yang berpenghasilan rendah, 30-40 persen uangnya itu digunakan untuk pangan. Jadi, kita jaga di situ," kata Hatta.

Dia mengingatkan, upaya pemerintah juga telah berhasil menurunkan angka kemiskinan meski ada peningkatan masyarakat hampir miskin menjadi miskin. Di antara masyarakat hampir miskin, ada satu juta orang yang jatuh menjadi miskin.

Tetapi, ujar Hatta, masyarakat hampir miskin yang menjadi tidak miskin itu menjadi naik dua juta orang, sehingga mengalami pengurangan masyarakat miskin itu satu orang. Hatta menambahkan, pengurangan masyarakat miskin itu 90 persen terjadi di pedesaan.

"Artinya, memang terjadi pertumbuhan ekonomi di pedesaan," katanya. Jika diasumsikan di desa itu mayoritas petani, maka itu menunjukkan Nilai Tukar Petani meningkat.

Dalam APBN 2012, kata Hatta, juga nyata sekali dana-dana yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan

program-program yang menambah lapangan kerja. Menurut Hatta, pemerintah ingin setiap satu persen pertumbuhan ekonomi menghasilkan lebih dari 450 ribu lapangan kerja.

"Kalau yang berkaca pada 2012 itu sekitar 550 ribu (lapangan kerja) per satu persen pertumbuhan, sehingga kemarin begitu pertumbuhan kita 6,1 (persen) kita menghasilkan lapangan kerja pada 2010 3,3 juta," ujar Hatta.

Pada 2011, pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen, artinya lapangan kerja yang tersedia akan terus meningkat. Hatta mengatakan, pertumbuhan lapangan kerja itu di samping bisa mengatasi tenaga kerja baru juga menyerap penganggur yang sudah existing.

Dengan demikian, kata Hatta, akan terjadi pengurangan pengangguran dari 6,89 persen susut menjadi di bawah enam persen pada 2012.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement