Kamis 06 Oct 2011 18:48 WIB

RIM Ogah Investasi di Indonesia Karena 'Katanya' Ada Pajak Ganda

Rep: Ichsan Emrald/ Red: Stevy Maradona
Kantor Pusat Research In Motion
Foto: AP
Kantor Pusat Research In Motion

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alasan pajak menjadi salah satu argumen utama Research In Motion (RIM) untuk berinvestasi di Malaysia. Demikian diungkapkan Deputi IV Koordinator Bidang Industri dan Perdagangan, Edy Putra Irawady.

Ia menjelaskan, RIM enggan berinvestasi di Indonesia ialah kabar dari salah satu konsultan yang disewa RIM, bahwa di Indonesia ada masalah perpajakan. Edy menjelaskan menurut konsultan tersebut di Indonesia ada sebutan double tax, yaitu bayar pajak di Indonesia dan bayar juga di Kanada.

Edy pun menjelaskan bahwa tidak ada aturan semacam itu, karena Indonesia dan Kanada memiliki aturan hubungan kerjasama bilateral. Sehingga mereka pun cukup terkejut ketika Edy menjelaskan tak ada aturan semacam itu. ‘’Saya jadi gondok dengarnya,’’ ucapnya.

Sehingga ia pun meminta agar RIM melakukan investasi di Indonesia. RIM pun menyanggupi dalam bentuk berupa konten dan pengembangan hal-hal yang dianggap mampu dilakukan industri dalam negeri Indonesia.

Selain itu RIM pun menyatakan sebenarnya sudah melakukan investasi dari berbagai produk turunan RIM. RIM juga menyatakan sudah menggunakan 10 operator telekomunikasi asal Indonesia dan jasa pengiriman barang melalui pesawat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement