REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Ketua Asosiasi Pedagang dan Importir Telepon Genggam (Aspiteg), Alie Cendrawan, menyatakan saat ini produk China yang bermerk lokal menumpuk di pasar sehingga dijual murah.
Pasalnya dua tahun lalu, merk lokal buatan China sempat booming sehingga semuanya menjadi overorder dari kebutuhan. ‘’Hal ini membuat nilai impor menurun,’’ ujarnya ketika dihubungi Republika, Selasa (13/9).
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, impor produk handphone CBU turun hingga lima persen pada semester pertama tahun ini. Nilai impor produk handphone dari Januari hingga Juni 2011 mencapai 1,082 miliar dolar AS atau turun 5,67 persen dari 2010.
Nilai impor ponsel dari Cina, yang menjadi negara terbesar pengimpor ponsel CBU ke Indonesia mengalami penurunan paling parah hingga mencapai 32,49 persen. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan impor ponsel Chinarontok dari 680,23 juta dolar menjadi 459 juta dolar dalam setahun terakhir.