Senin 06 Jun 2011 20:55 WIB

Kemendag: Australia tak Hentikan Ekspor Daging

Rep: Ichsan Emrald Alamsy/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Perdagangan menyatakan Pemerintah Australia tak pernah mengeluarkan aturan penghentian ekspor daging. Penghentian pengiriman daging hanya kepada rumah potong yang tak memenuhi syarat animal welfare atau .

‘’Di Indonesia sebagian besar memenuhi syarat animal welfare,’’ ujar Mari Elka Pangestu kepada wartawan, Senin (6/6). Menurut Mari, selama ini baru dua belas rumah potong yang tak memenuhi syarat tersebut, sedangkan sebagian besar lainnya memenuhi syarat. Saat ini kementerian perdagangan menurutnya akan bekerjasama dengan pihak swasta terkait impor sapi.

Selain itu terkait dengan rumah potong hewan, Asosiasi Peternak Indonesia, Majelis Ulama Indonesia dan Kementerian Pertanian akan bekerjasama untuk membina rumah potong tersebut. ‘’ Asosiasi peternak akan mengawasi setiap rumah potong hewan,’’ ucapnya.

Selain itu Kementerian Pertanian pun memiliki aturan sendiri dalam hal pemotongan hewan. Kemudian rencananya tahun 2015, kerjasama antara Australia dan Indonesia juga dalam hal pembinaan dan kapasitas rumah potong hewan. ‘’Intinya, bagaimana mengembangkan sapi dalam negeri dan budidya rumah potong hewan dalam negeri,’’ ucap Mari dengan tegas.

Ketika ditanya soal pembicaraan bilateral antara Indonesia dan Australia, menurutnya tidak menjadi masalah dengan adanya kasus ini. Malah menurutnya sebelum pembicaraan economic partnership dan perdagangan bebas, Australia-Indonesia sepakat untuk merntis kerjasama di bidang peningkatan kapasitas dan peningkatan kualitas peternakan sapi di dalam negeri.  Kemudian juga mendorong investasi dan proyek percobaan di Sumatera Selatan 3 tahun mendatang. ‘’Nantinya Kita bicara pembibitan dan supply change,’’ ucapnya.

Selain itu akan ada kerjasama dalam program rumah potong dan alat pemotongan hewan. Hanya saja rencananya pihkanya akan menyusun program agar rumah potong hewan di Indonesia seluruhnya memiliki program animal walfare‘’Yang penting adalah kepentingan indonesia,’’ tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement