REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Rencana uji coba pembatasan BBM bersubsidi melalui Radio Frequency Identification (RFID) mulai 1 Juli 2011 mendapat dukungan Menteri Keuangan Agus Martowardojo. Kementerian Keuangan sudah melakukan pemetaan dan kesiapan fiskal terhadap rencana pembatasan itu.
Rencana uji coba pembatasan BBM mulai 1 Juli 2011 itu datang dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Kami pada saat yang lalu, memahami bahwa rencananya itu kan 1 April, tapi kalau sekarang akan ditunda jadi 1 Juli, kami sambut baik," kata Agus di kantornya, Senin (30/5).
Menurut Agus, BBM bersubsidi itu banyak digunakan di Pulau Jawa, jenisnya adalah Premium dan Solar. Jenis kendaraan pun mobil pribadi dan sepeda motor. "Penggunaannya bukan mayoritas untuk kendaraan transportasi yang sehubungan dengan perdagangan atau industri," katanya.
Menurut Agus, pemerintah melalui konsultas dengan masyarakat akan menetapkan sesuatu untuk kebaikan masyarakat itu sendiri. "Karena kita tidak ingin masyarakat yang susah, masyarakat yang tidak mampu, tidak terperhatikan," kata Agus. Pemerintah berkewajiban memperghatikan rakyat miskin.
"Tapi kalau seandainya subsidinya sifatnya itu subsidi yang terlalu umum, yang tidak memberi manfaat sepenuhnya bagi yang miskin dan tang tidak mampu, tentu kita tidak ingin," katanya. Dia mengatakan, dana subsidi cukup besar hingga Rp 200 triliun, sehingga harus digunakan secara efektif.