REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Holcim Indonesia Tbk meningkatkan kapasitas produksi dari 8,3 juta ton per tahun menjadi 10 juta ton per tahun pada 2013 mendatang. Untuk memenuhi target tersebut, perseroan membangun pabrik baru di Tuban, Jawa Timur.
Presiden Direktur Eamon Ginley menyatakan, pabrik yang ada saat ini yang terletak di Narogong dan Cilacap baru bisa memenuhi kebutuhan produksi sampai 8,3 juta ton. “Proyek Tuban merupakan investasi strategis,” katanya, Senin (18/4).
Pabrik ini akan membuat perseroaan semakin mudah menjangkau titik-titik distribusi di Jawa Timur khususnya dan Pulau Jawa pada umumnya. “Diharapkan pabrik ini beroperasi pada pertengahan 2013 mendatang,” katanya.
Pembangunan pabrik tersebut memerlukan dana hingga 450 juta dolar AS. Dana tersebut akan berasal dari laba ditahan perusahaan sebesar Rp 496,97 miliar. Selain itu, pendanaan proyek akan berasal dari pinjaman pihak ketiga. “Kami sedang bernegosiasi dengan sejumlah bank baik lokal maupun asing,” ujarnya. Pembiayaan eksternal ini akan berkisar 40-50 persen dari total dana yang akan digunakan untuk membangun pabrik Tuban.
Sepanjang tahun lalu, pendapatan bersih perusahaan mencapai Rp 828 miliar atau Rp 108 per saham atas penjualan sebesar Rp 5,96 triliun. Volume penjualan domestik meningkat sebesar 4,6 persen hingga mencapai 6,24 juta ton dari 5,96 juta ton di 2009. “Tahun ini kami harapkan penjualannya bisa lebih besar lagi,” tutur Eamon. Sedangkan, pendapatan sebelum beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) bisa dipertahankan pada angka Rp 1,85 triliun.