REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Kimia Farma Tbk mencatat laba bersih tahun buku 2010 sebesar Rp138,71 miliar, naik 221,92 persen dibanding laba bersih 2009 sebesar Rp 62,5 miliar. "Kenaikan laba didorong pertumbuhan penjualan dan efisiensi biaya operasional," kata Direktur Utama Kimia Farma Sjamsul Arifin, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.
Menurut Sjamsul, penjualan pada tahun 2010 melonjak tajam sebesar 111,55 persen menjadi Rp 3,18 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 2,85 triliun. Sementara itu laba usaha perseroan juga meningkat signifikan sebesar 130,61 persen pada tahun 2010 menjadi Rp 146,19 miliar dibandingkan tahun 2009 sekitar Rp 119,92 miliar. Adapun laba kotor perusahaan terangkat 114,75 persen menjadi Rp 904,51 miliar dari sebelumnya Rp 788,24 miliar.
Sjamsul menuturkan, kontribusi laba usaha terbesar diperoleh dari produksi sebesar 76 persen, pendapatan dari apotik sebesar 16 persen, sedangkan dari layanan distribusi dan perdagangan sebesar 8 persen. "Jika kondisi tahun 2010 dapat dipertahankan, maka pada tahun 2011 kinerja keuangan perusahaan akan terus meningkat dibanding tahun ini," ujarnya.
Ia menjelaskan, pada tahun 2011 pendapatan ditargetkan mencapai Rp 3,4 triliun, dengan laba bersih sekitar Rp 195 miliar.