Jumat 25 Jan 2019 23:19 WIB

300 UMKM Ditargetkan Akses Aplikasi Kendi

Dengan Kendi pencatatan data keuangan dari setiap UMKM akan lebih akurat.

Pengunjung melihat produk yang dipromosikan di Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM) Solo, Jawa Tengah, Rabu (5/11)
Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Pengunjung melihat produk yang dipromosikan di Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM) Solo, Jawa Tengah, Rabu (5/11)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 300 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Solo ditargetkan mampu mengakses aplikasi Keuangan Digital (Kendi). Aplikasi ini menyediakan fasilitas pencatatan transaksi, pelaporan dan analisis keuangan, pendanaan, serta audit bisnis transparan untuk meningkatkan skala bisnis UMKM Indonesia.

CEO Kendi Pietra Santosa di Solo, Jumat (25/1), mengatakan untuk memastikan pelaku usaha mampu mengoperasikan aplikasi tersebut, pihaknya sudah melakukan "Forum Group Discussion" (FGD) bersama dengan sejumlah pelaku UMKM di Kota Solo. Menurut dia, dengan menggunakan aplikasi tersebut pencatatan data keuangan dari tiap UMKM akan lebih akurat. Dengan demikian, pelaku UMKM tidak perlu menggunakan buku untuk pencatatan keuangan.

Selanjutnya, dikatakan Pietra, dengan sistem pencatatan yang baik akan memudahkan pelaku usaha mengakses pembiayaan. Menurut dia, ke depan Kendi akan menyasar akses permodalan tanpa agunan melalui kerja sama dengan lembaga keuangan maupun perorangan.

Sementara itu, dikatakannya, Solo dipilih menjadi "pilot project" karena merupakan kota dengan jumlah UMKM yang cukup banyak. Ia mengatakan saat ini jumlah UMKM yang tercatat oleh Pemerintah Kota Surakarta sekitar 3.000 usaha.

"Karena pilot project inilah pada tahap awal ini kami menargetkan 300 UMKM bisa memanfaatkan aplikasi ini. Selanjutnya bisa terus bertambah secara bertahap," katanya.

Sementara itu, Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Surakarta Fauzan Widodo mengatakan apa yang dilakukan oleh Kendi tersebut termasuk salah satu upaya untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya pelaku usaha. Dengan literasi keuangan yang baik akan memberikan persepsi yang baik juga bagi UMKM.

"Dengan adanya aplikasi berbasis pencatatan keuangan tentunya UMKM akan lebih terbantu dalam pengelolaan keuangannya," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement