Senin 21 Mar 2011 19:49 WIB

Bank Dunia: Dampak Jepang Terasa Namun Terbatas dan Sementara

Rep: shally pristine/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bank Dunia memperkirakan dampak bencana di Jepang akan terasa di kawasan Asia Pasifik, mengingat peran Negeri Sakura itu terbilang penting. Namun, dampaknya hanya terasa secara terbatas dan sementara.

Ekonom Kepala Bank Dunia untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik, Vikram Nehru mengatakan, dampak terbesar akan dialami sektor perdagangan dan keuangan. "Kami mengharapkan pertumbuhan di Jepang akan pulih seiring percepatan upaya rekonstruksi," katanya dalam telekonferensi paparan 'World Bank East Asia and Pacific Economic Update' dari Singapura, Senin (21/3).

Bagaimanapun, Bank Dunia belum bisa mengukur dengan akurat kerugian yang ditimbulkan gempa berkekuatan 8,9 skala Richter yang disusul tsunami pada 11 Maret lalu. Salah satu penyebab ketidakpastian dalam penghitungan kerugian bencana itu karena situasi terakhir kerusakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima belum jelas.

Sebagai perbandingan, gempa Kobe pada 1995 hanya melambatkan perdagangan Jepang selama beberapa triwulan. Jepang berhasil memulihkan kondisi dalam setahun dan ekspor melejit 85 persen pada 1996 dibandingkan tingkat sebelum gempa. Namun, pada kasus kali ini, gangguan terhadap energi dan transportasi dapat menganggu produksi dalam jangka menengah.

Sementara, sektor keuangan berpotensi terdampak penguatan yen Jepang. Karena, sekitar satu per empatpuluh surat utang jangka panjang di Asia Timur berdenominasi yen dengan kisaran delapan persen di Cina sampai 60 persen di Thailand. "Penguatan yen Jepang sebesar satu persen akan diterjemahkan menjadi penambahan utang sekitar 1 miliar dolar AS di negara-negara berkembang," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement