Rabu 16 Feb 2011 19:42 WIB

Menteri Keuangan Minta Insiden Batam Diusut

Menkeu Agus Martowardojo
Menkeu Agus Martowardojo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Keuangan Agus Martowardojo meminta insiden para perusuh yang merebut paksa kapal sitaan aparat Bea dan Cukai Batam segera diusut karena hal tersebut telah mencoreng kedaulatan bangsa. "Saya sudah keluarkan instruksi, saya akan kirim tim khusus ke sana untuk memperkuat organisasi, dan saya tidak akan berhenti untuk minta proses penegakan hukum," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Menkeu mengaku kesal dan prihatin kejadian tersebut bisa terjadi kepada aparat Bea dan Cukai. Untuk itu ia meminta para jajaran pengurus kepabeanan untuk terus meningkatkan kinerja dan bekerjasama lebih baik dengan aparat penegak hukum yang lain. "Saya minta jajaran Bea dan Cukai untuk terus meningkatkan kinerja, bekerja sama lebih baik dengan aparat-aparat penegak hukum yang lain untuk bisa mengatasi ini. Jadi ini tidak boleh terjadi, karena bayangkan regulator yang mengatur keluar-masuk barang legal ilegal ke Indonesia kemudian diserang untuk ambil barang selundupan," ujarnya.

Ia mengharapkan hal tersebut tidak boleh terulang di masa mendatang dan para pelaku dapat segera ditindak. "Kita betul-betul harus fokus kepada pelaku oknum yang ada diluar itu. Jadi saya sedang melakukan koordinasi selama hari ini untuk memperkuat hal itu," ujar Menkeu.

Sebelumnya, pada Sabtu (12/2) sekelompok massa merebut paksa kapal sitaan aparat Bea dan Cukai Batam, KM Muara Jaya serta KM Surya Indah yang diduga memuat minuman beralkohol dari Terminal Kargo Batu Ampar dan Perairan Tanjung Sengkuang. "Kami tidak bisa mempertahankan kapal demi keamanan. Kedua kapal dikuasai massa," kata Kepala bidang KPP Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam Suryana di Batam.

Sekitar 500 orang menyerbu Kapal Patroli milik BC untuk membebaskan KM Muara Jaya yang ditahan BC. Suryana mengatakan, massa datang menumpang tiga truk dan puluhan sepeda motor sambil membawa bom molotov, senjata api, parang serta batu. Sebanyak 21 orang aparat BC yang mengamankan kapal sitaan akhirnya mundur demi keamanan petugas dan berbagai aset perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar Perairan Batu Ampar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement