Jumat 24 Dec 2010 00:37 WIB

Pemerintah Akui Belum Signifikan Kendalikan Harga Beras

Rep: Shally Pristine/ Red: Djibril Muhammad
Beras, ilustrasi
Beras, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah mengakui belum mampu menurunkan harga nasional beras secara signifikan. Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan saat ini pemerintah berupaya setidaknya harga beras tidak melonjak lebih tinggi. Caranya, dengan menggelar Operasi Pasar (OP) yang dimotori Badan Urusan Logistik (Bulog).

Dia menginginkan harga terus menurun, setidaknya kembali ke harga sebelumnya. Harapan dia, dengan OP, harga rata-rata nasional beras medium dapat ditahan ke bawah level Rp 7.000 per kilogram.

Selain itu, kata dia, saat ini pihaknya sedang mengatur kebijakan perberasan agar harga pada saat panen tidak jatuh. Dia pun mengklaim, stok Bulog saat ini cukup untuk kebutuhan penyaluran Raskin dan OP selama tiga bulan. "Tidak ada daerah kita yang mengalami kekurangan (beras)," katanya dalam jumpa pers kunjungan ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Kamis (23/12).

Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, menambahkan, pihaknya memprediksi harga beras di Desember tidak akan naik lagi dalam dua pekan yang tersisa. "Tidak ada lonjakan harga lagi, stabil atau tidak naik. Februari biasanya turun karena kita sudah mau masuk panen," ucapnya.

Selain itu, pemerintah juga akan menyalurkan Raskin ke -13 pada bulan ini. Tujuannya, membuat harga lebih stabil bagi masyarakat berpendapatan rendah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement