REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Garuda Indonesia diingatkan agar memperbaiki kinerja sebelum melakukan "Initial Public Offering" (IPO) pada Februari 2011 agar memperoleh harga saham wajar. Peringatan itu disampaikan ketua DPR RI Marzuki Alie saat Rapat Paripurna DPR RI dengan agenda penutupan masa persidangan kedua tahun 2010-2011 di Gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat.
Marzuki mengatakan, rencana PT Garuda melakukan IPO menjadi perhatian DPR RI. Dengan memperbaiki kinerja manajemen, kata Marzuki, harga saham yang ditawarkan ke publik memberikan gambaran yang positif, wajar dan transparan dan tidak memunculkan polemik seperti pada IPO PT Kratau Steel.
PT Garuda Indonesia diperkirakan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 11 Februari tahun depan. Perusahaan penerbangan itu akan menjual saham maksimal 30 persen, termasuk 10 persen saham milik Bank Mandiri.
Tahun lalu Garuda telah melakukan debt swap utangnya di Bank Mandiri dengan saham Garuda.
Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar, berharap Garuda mendapatkan dana antara 300 juta dolar AS hingga 400 juta dolar AS. Bertindak sebagai penjamin emisi Garuda adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities dan PT Mandiri Sekuritas.