Jumat 17 Dec 2010 03:50 WIB

Rupiah Kemungkinan Masih Tertekan Hingga Jumat

Uang rupiah/ilustrasi
Uang rupiah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga memperkirakan rupiah pada Jumat, masih akan tertekan pasar. Pasalnya, faktor negatif pasar terlihat makin kuat. Rupiah pada Kamis sore turun satu poin menjadi Rp9.020 per dolar.

Meski, imbuh Edwin, Kamis (16/12) penurunan hanya dalam kisaran sempit karena rupiah mendapat dukungan dari faktor fundamental ekonomi makro yang makin kuat. Rupiah pada Kamis sore turun satu poin menjadi Rp9.020 per dolar.

Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa mengatakan, rupiah masih akan terkoreksi, karena memburuknya saham-saham di Wall Street yang mengimbas bursa regional. Apalagi faktor negatif itu didukung oleh menguatnya dolar AS terhadap euro dan yen, maka sentimen negatif makin kencang, ucapnya.

Menurut dia, kegiatan pasar uang terlihat lesu, karena para pelaku pasar masih menahan diri akibat kekhawatiran pelaku asing terhadap dana talangan IMF yang akan ditunda. "Dana talangan IMF yang kemungkinan ditunda itu menunjukkan bahwa krisis keuangan di kawasan Eropa masih berlanjut," katanya.

Akibat krisis finansial di Eropa, lanjut dia, maka pelaku pasar khususnya asing lebih banyak berdiam diri. "Mereka menunggu reaksi pelaku asing di pasar global," ujarnya.

Edwin Sinaga mengatakan, pelaku asing masih berdiam diri di pasar domestik, mereka lebih cenderung untuk tetap bermain di pasar Indonesia. "Karena itu peluang rupiah untuk membaik dari tekanan yang terjadi saat ini masih cukup besar," katanya.

sumber : Ant

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement