REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia untuk lolos dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle-income trap) dalam waktu 10 tahun ke depan.
Airlangga menekankan arahan Presiden adalah untuk mendorong Indonesia keluar dari jebakan kelas menengah dan menjadi negara maju dalam waktu dekat melalui peningkatan berbagai sektor ekonomi. "Mari kita berusaha dan berjuang bersama agar Indonesia menjadi negara maju. Negara maju arahan Bapak Presiden (Prabowo Subianto) kita dalam 10 tahun ke depan, kita harus lolos dalam jebakan negara kelas menengah," kata Airlangga dalam kegiatan Sampoerna untuk Indonesia, di Jakarta, Senin (17/3/2025).
Menurutnya, Jakarta sudah memiliki pendapatan per kapita mencapai 20 ribu dolar Amerika Serikat (AS), yang menunjukkan bahwa beberapa kota besar Indonesia memiliki potensi untuk mencapai tingkat kemajuan yang lebih tinggi. Dia membandingkan fasilitas mal di Jakarta dengan mal di kota-kota internasional seperti San Francisco menunjukkan bahwa Indonesia tetap memiliki potensi untuk berkembang lebih lanjut.
"Kita lihat Jakarta pendapatan per kapitanya sudah 20 ribu dolar AS. Kita bandingkan mal di Jakarta dengan mal di San Francisco atau di tempat lain yang fasilitasnya jauh lebih modern, tetapi kita ingin agar pertumbuhan seperti Jakarta, tetap terjadi," ucapnya.
Airlangga menginginkan agar pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya, seperti Balikpapan dan Palembang, dapat diikuti oleh daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.
Baginya, apabila kota-kota besar tersebut bisa tumbuh lebih pesat, maka seluruh sektor ekonomi Indonesia akan mengalami peningkatan yang dapat membawa negara Indonesia keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah seperti yang ditargetkan Presiden Prabowo.
"Kami ingin agar pertumbuhan seperti Jakarta, kemudian beberapa kota seperti di Balikpapan ataupun Palembang bisa diikuti oleh daerah-daerah lain," ucap Airlangga.
Dengan jumlah retail store yang hampir mencapai 4 juta, Airlangga percaya bahwa jika sektor itu berkembang, Indonesia bisa segera menjadi negara dengan pendapatan menengah yang lebih tinggi.
Airlangga juga menegaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen yang dijanjikan Presiden Prabowo Subianto dapat tercapai pada tahun 2028-2029 dengan kerja keras bersama.
Kendati demikian, dia berharap para ekonom dapat bekerja sama dengan sektor ritel, seperti Sampoerna Retail Community (SRC), yang berjumlah 250 ribu untuk mendukung target tersebut.
Menurut Airlangga, para ekonom harus berbicara langsung dengan para retailer untuk lebih memahami optimisme mereka, sementara para akademisi seringkali terlalu pesimis dalam menilai prospek ekonomi Indonesia.
"Dan para ekonom ini harus bicara dengan para retailer, betapa mereka optimis mengapa para scholar yang kelamaan di kampus ini pesimis," kata Airlangga.