Sabtu 04 Dec 2010 03:45 WIB

Produksi Pangan Terkendala Lahan

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Endro Yuwanto
Beras
Foto: sragen.go.id
Beras

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pertanian Suswono mengatakan, rata-rata konversi lahan setiap tahun tidak kurang dari 100 ribu hektare. Sedangkan kemampuan untuk mencetak sawah, 30 hektare per tahun. Oleh karenanya, seluruh potensi sumber daya lahan harus dimanfaatkan maksimal.

"Menaikkan produksi padi rata-rata per tahun adalah 3,2 persen. Ini target yang sudah kami canangkan untuk mempertahankan swasembada berkelanjutan untuk padi, sedangkan untuk komoditas lainnya sangat bervariatif," kata Suswono dalam acara penyerahan Penghargaan Ketahanan Pangan dan Penghargaan Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) di Istana Negara, Jumat (3/12).

Suswono mengatakan, harga pangan dunia akan meningkat terus. "Kami akan menggenjot terus supaya betul-betul produksi, itu kebutuhan pangan kita dipenuhi dari dalam negeri, ini yang relatif paling aman mengingat gejolak harga akan dipastikan akan terjadi di tahun-tahun mendatang," kata Suswono.

Suswono menambahkan, konversi lahan merupakan ancaman produksi pangan. "Memang sekarang ini ancamannya adalah konversi lahan. Saya berharap betul-betul para bupati, walikota, untuk bisa menahan laju konversi ini," kata dia menegaskan.

Salah satu langkah yang bisa ditempuh adalah pembangunan food estate. "Kita harapkan dengan adanya food estate ini setidak-tidaknya akan memperkuat suatu ketahanan pangan kita," kata Suswono. Hal lain yang bisa dicapai adalah devisa negara melalui ekspor.

Suswono menambahkan, kebutuhan beras Indonesia rata-rata 2,7 juta ton per bulan. "Artinya apa? Kalau kumulatif setahun kira-kira kita 33 juta ton kebutuhan, sementara sebetulnya produksi kita jauh dari itu yaitu 38 juta ton. Tetapi, hanya selisih lima juta ton saja. Sebetulnya hanya kurang dari dua bulan," ujar Suswono.

Oleh karenanya, pemerintah juga akan menempuh langkah mengurangi konsumsi beras. "Makanya kampanye diversifikasi pangan ini harus kita galakkan dan saya minta media pun ikut membantu mengampanyekan ini bahwa kita punya sumber karbohidrat tidak hanya beras, ada sumber lain tapi pada saat ini masyarakat kita kalau belum makan nasi ya belum makan," ujar Suswono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement