REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Terganggungnya distribusi dan produksi produk bahan makanan membuat deflasi sulit tercapai sampai dengan akhir tahun ini. Komoditas pangan diperkirakan akan terus memberikan tekanan sehingga inflasi tahun ini akan berada diatas target yang diproyeksikan oleh pemerintah.
"Melihat gangguan pasokan dan produksi sepertinya sulit terjadi deflasi sampai dengan akhir tahun nanti," ujar ekonom Bank Internasional Indonesia, Juniman, kepada Republika, Senin (29/11).
Menurut Juniman, pada November ini inflasi diperkirakan sebesar 0,04 persen sedikit lebih rendah dibandingkan dengan bulan Oktober 0,06 persen. Sementara laju inflasi year on year (November 2010 terhadap 2009) sebesar 5,73 persen. Dengan tambahan inflasi pada bulan ini laju inflasi tahun kalender diproyeksikan sebesar 5,38 persen. "Kontribusi tersebesar inflasi masih didorong oleh bahan makanan seperti beras telur dan minyak goreng," jelasnya.
Terganggungnya pasokan dan distribusi bahan makanan tidak terlepas dari sejumlah bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah. Meski demikian, lanjut Juniman, tekanan inflasi akibat kenaikan harga beras sudah sedikit diredam oleh operasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah dalam beberapa waktu terakhir ini.
Menurut Juniman tidak terlalu besarnya inflasi pada bulan November juga dipengaruhi oleh mulai turunnya harga emas di pasar internasional. Hal ini berdampak terhadap harga emas di pasar dalam negeri. "Jadi untuk emas ini terjadi deflasi," jelasnya.