Sabtu 27 Nov 2010 04:03 WIB

Insentif Industri Hilir Diberikan pada 2011

Rep: Teguh Fimansyah/ Red: Budi Raharjo
Kebun sawit
Foto: Darmawan/Republika
Kebun sawit

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tiga sektor industri agrikultur  akan mendapatkan insentif khusus pada tahun depan. Ketiga sektor tersebut yakni industri kelapa sawit, kakao, dan karet.

Insentif tersebut sebagai upaya pemerintah untuk mengembangkan Industri sektor hilir. Namun pemberian Insentif juga bergantung dari besaran investasi yang dikucurkan. Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, mengungkapkan dalam waktu dekat pemerintah akan menyelesaikan insentif-insentif apa saja yang akan diberikan.

Namun insentif itu bukan disebut tax holiday. "Kita tidak mengenal istilah itu tapi tax insentif karena itu dimungkinkan dalam undang-undang," ujarnya, Jumat (26/11). 

Apakah akan diberikan kebebasan pajak buat Industri baru yang menanamkan modalnya di Indonesia? Menurut Hatta, tidak secara otomatis demikian. Pasalnya pemerintah tetap akan melihat besar modal yang ditanamkannya dan bermain di sektor apa.  "Misalkan Posco, dia itu mau investasi minimum 6 miliar dolar AS, dia membangun industri baru dan sekarang kita pikirkan insentifnya apa saja," ujarnya.

Selain insentif, bentuk disinsentif juga dikeluarkan pemerintah untuk mendorong pembangunan sektor hiliar. Misalkan, sebut Hatta, jika harga CPO sudah berada di atas 700 dolar AS per metrik ton maka akan dikenakan bea keluar. "Dengan ada bea keluar itu setidaknya bahan baku mentah itu bisa diolah terlebih dahulu sehingga terjadi proses hilirisasi. Jadi mereka tidak hanya sekedar mengeruk untuk dari besaran harga kelapa sawit itu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement