REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bank Indonesia mencatat selama pekan terakhir Oktober investor asing mulai membatasi jumlah aliran modal ke dalam sistem keuangan domestik seiring meningkatnya gejolak di pasar keuangan global. "Hal ini terindikasi tipisnya inflows asing pada aset keuangan rupiah sebesar Rp 0,96 triliun," kata Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A Johansyah di Jakarta, Rabu (3/11).
Menurunnya, penempatan asing pada SBI dan SUN yang masing-masing meningkat sebesar Rp 470 miliar dan Rp 430 miliar berdampak pada meningkatnya pangsa SBI asing dari 32,25 persen menjadi 32,28 persen. Sementara pangsa SUN asing turun dari 30,25 persen menjadi 30,20 persen dengan tambahan penerbitan baru sebesar Rp 2,5 triliun pada 28 Oktober lalu.
Investor asing juga mencatat net beli saham sebesar Rp 430 miliar dengan transaksi asing yang mencapai 32,28 persen dari total transaksi saham. Bank Indonesia juga mencatat Operasi moneter (OM) pada minggu laporan mengalami net kontraksi dengan posisi piranti OM per 29 Oktober naik sekitar Rp 20,7 triliun menjadi Rp 60,2 triliun, sehingga total biaya operasi moneter selama Oktober menjadi Rp 446,7 triliun.
Kenaikan posisi OPT disebabkan oleh kenaikan ekses likuiditas terutama bersumber dari ekspansi rekening pemerintah dan transaksi BI.