Jumat 22 Oct 2010 04:29 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Meningkat

Bank Indonesia
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pertumbuhan ekonomi nasional pada 2011 diperkirakan meningkat sebesar 0,3 persen dibandingkan dengan 2010, kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah.

 

"Pertumbuhan ekonomi pada 2010 diperkirakan mencapai 6,4 persen atau meningkat dibandingkan dengan 2010 yang hanya 6,1 persen," katanya usai memimpin serah terima jabatan Pemimpin Bank Indonesia (BI) Yogyakarta dari Sutikno kepada Dewi Setyowati di Yogyakarta, Kamis (21/10).

Kondisi itu, kata dia, disebabkan kinerja ekspor dan konsumsi domestik cukup positif. Namun, hal itu dibayangi tingginya laju inflasi akhir-akhirini. "Tingginya laju inflasi akibat kenaikan harga kelompok bahan makanan terkait dengan cuaca yang mengganggu produksi atau distribusi. Selain itu, juga diakibatkan peningkatan permintaan karena perayaan hari keagamaan sehingga membutuhkan penanganan yang tepat," katanya.

Ia mengatakan kondisi itu tidak terlepas dari berbagai hambatan struktural di sisi penawaran akibat lemahnya struktur sektor produksi dan kondisi infrastuktur. "Hambatan lainnya adalah di sisi penawaran masih dijumpai permasalahan yang bersifat mutidimensional dan multisektor sehingga membutuhkan koordinasi erat lintas sektor, baik pusat maupun daerah," tutur Halim.

Dalam kondisi normal, menurut dia, BI meresponsnya dengan menaikkan suku bunga acuan BI Rate. Namun, saat ini kebijakan itu dikhawatirkan bisa memicu instabilitas makro ekonomi. Hal itu, kata dia, disebabkan pada saat bersamaan kurs rupiah terus menguat akibat derasnya arus masuk dana asing ke Indonesia, yang dapat mengganggu momentum pertumbuhan ekonomi yang sedang bergulir.

"Penyaluran kredit terus meningkat dan diperkirakan mampu tumbuh hingga 23 persen pada akhir tahun. Atas dasar itu BI memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 6,5 persen dan telah bertahan selama 15 bulan sejak Agustus 2009," tandas Halim.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement