REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) menyatakan belum dapat memberikan penjelasan mengenai rencana perusahaan untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Presiden Direktur NNT Martiono Hadianto di Jakarta, Rabu (13/10) mengatakan, 'pekerjaan rumah (PR)' perusahaan masih banyak yang harus dikerjakan dan diselesaikan satu persatu.
"Untuk IPO saya masih belum bisa kasih wawancara. Jadi tunggu saja pengumumannya. Karena apa, dulu kita sudah punya rencana ternyata meleset terus," ujarnya.
Ia mengatakan, dari pengalaman itu perusahaan enggan memberikan komentar lebih jauh terkait rencana perusahaan untuk IPO sampai waktu yang belum dapat ditentukan. "Karena pengalaman itu makanya sekarang saya memilih untuk tidak bicara dulu sampai semuanya jelas. Tunggu saja semua ada waktunya," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito mengatakan, aksi 'go public' PT NNT diharapkan saham perusahaan dapat dimiliki juga oleh masyarakat didaerah Nusa Tenggara, agar masyarakat disana 'melek' dengan dunia pasar modal. "Newmont minta bursa supaya sosialisasi di NTB. Newmont berkeinginan untuk sahamnya dimiliki oleh masyarakat NTB," katanya.
Martiono pernah mengatakan, ada tiga hal NNT memutuskan untuk menggelar IPO. Pertama, dengan penerbitan saham baru, IPO dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat termasuk individu mempunyai kesempatan untuk membeli saham NNT.
Kedua, lanjut dia, dengan IPO, perusahaan mendukung kebijaksanaan pemerintah, dalam pembangunan ekonomi secara luas. Dan ketiga, perusahaan akan menjadi mudah mencari dana. "IPO akan menyebabkan NNT lebih mudah untuk mencari dana pada saat membutuhkan dana yang besar," katanya.