Senin 02 Jun 2025 17:18 WIB

OJK Telaah 28 Perusahaan yang Ajukan IPO di Pasar Modal Indonesia

Dana IPO yang telah dihimpun capai Rp 3,23 triliun.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan sambutan saat menghadiri pembukaan perdagangan saham tahun 2025 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Pada pembukaan  perdagangan saham 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  dibuka hijau dengan menguat 30,21 poin atau 0,43 persen ke level 7110.114.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan sambutan saat menghadiri pembukaan perdagangan saham tahun 2025 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Pada pembukaan perdagangan saham 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka hijau dengan menguat 30,21 poin atau 0,43 persen ke level 7110.114.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sedang melakukan penelaahan terhadap 28 perusahaan yang mengajukan pernyataan pendaftaran untuk melangsungkan initial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia. Inarno mengungkapkan bahwa telah terdapat lima perusahaan yang memperoleh pernyataan efektif IPO saham oleh OJK dengan nilai emisi sebesar Rp 3,23 triliun dalam periode 1 Januari 2025 hingga 8 Mei 2025.

“OJK saat ini sedang melakukan proses penelaahan atas 28 perusahaan yang mengajukan pernyataan pendaftaran IPO saham,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, sebagaimana Jawaban Tertulis di Jakarta, Senin (2/6/2025).

Baca Juga

Di sisi lain, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 20 perusahaan dalam pipeline (antrean) untuk melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia.

Dari 20 perusahaan tersebut, tujuh perusahaan memiliki aset skala besar di atas Rp 250 miliar, sebelas perusahaan beraset skala menengah antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar, serta dua perusahaan beraset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

“Sampai 23 Mei 2025, telah tercatat 14 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun mencapai Rp 701 triliun,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna.

Dari 20 perusahaan dalam antrean IPO, Nyoman merincikan bahwa empat perusahaan bergerak di sektor keuangan, tiga perusahaan di sektor barang konsumen primer, dan tiga perusahaan di sektor barang konsumen non primer.

Selanjutnya, tiga perusahaan di sektor transportasi dan logistik, dua perusahaan di sektor kesehatan, dua perusahaan di sektor energi, dua perusahaan di sektor teknologi, serta satu perusahaan di sektor barang baku.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement