REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan kredit bilateral untuk PT Telkom senilai Rp 3 triliun. Kesepakatan ini merupakan bagian dari kucuran kredit Rp 5,8 triliun untuk grup Telkom. Total alokasi kredit BRI untuk sektor telekomunikasi adalah Rp 8 triliun.

''Untuk telekomunikasi masih ada, karena total Rp 8 triliun,'' kata Direktur Bisnis Kelembagaan BRI, Asmawi Syam, Rabu (13/10). Tapi sejauh ini, ujar dia, kredit telekomunikasi BRI baru diserap grup Telkom. Bukan berarti BRI menutup peluang bagi perusahaan telekomunikasi lain.

Direktur Keuangan PT Telkom, Sudiro Asno, mengatakan pinjaman yang didapatkan perusahaan ini tidak akan dialokasikan secara khusus untuk rencana strategis tertentu. Dia mengatakan pinjaman tersebut akan digunakan untuk keperluan perusahaan secara umum. Apalagi penggunaannya juga tak harus di 2010. Tenor pinjaman adalah 5 tahun.

Sudiro membantah kabar bahwa Rp 1 triliun dana tersebut akan dipakai untuk akuisi salah satu operator telepon selular berbasis CDMA. ''Tidak. Itu masih panjang prosesnya. Due dilligent saja belum selesai,'' tepis dia.

Dalam kesempatan itu Sudiro mengatakan belanja modal grup Telkom sepanjang 2010 adalah 2 miliar dolar Amerika atau senilai Rp 17-18 triliun. Dari jumlah itu, 40-50 persen dipenuhi dari internal cash flow. ''Selebihnya mengandalkan eksternal funding, 70 persen berasal dari bank BUMN,'' ujar dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika