REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengapresiasi langkah Grup MIND ID dalam membangun proyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terintegrasi di Buli, Halmahera Timur, dan Karawang, Jawa Barat. Langkah strategis Grup MIND ID ini dinilai sebagai upaya kunci untuk mengamankan posisi Indonesia dalam rantai pasok kendaraan listrik global.
Direktur Eksekutif KPBB, Ahmad Safrudin, menyampaikan transformasi industri untuk memproduksi kendaraan listrik secara mandiri telah menjadi kebutuhan utama banyak negara maju, khususnya dalam memperkuat agenda transisi energi.
Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis karena memiliki kekayaan sumber daya alam sebagai bahan baku utama industri ini, mulai dari nikel, kobalt, hingga aluminium.
“Oleh karena itu, peran BUMN strategis seperti Grup MIND ID sangat penting untuk memastikan bahwa kekayaan ini tidak hanya diekspor dalam bentuk bahan mentah, tetapi juga diolah menjadi produk bernilai tambah di dalam negeri yang dapat mendukung transisi energi,” ujar Ahmad, dikutip Senin (14/7/2025).
Ia menilai, sebagai induk holding industri pertambangan, MIND ID berada dalam posisi ideal untuk menjadi lokomotif. Terlebih, MIND ID dapat mengintegrasikan rantai pasok dari hulu ke hilir dari seluruh komoditas mineral dan batu bara yang dikelola oleh anggota MIND ID.
“MIND ID harus menjadi tulang punggung dalam pengembangan industri baterai EV. Mereka punya akses ke bahan baku, anak usaha yang relevan, dan kekuatan koordinatif untuk membangun industri nasional yang kompetitif,” ujar Ahmad.
Ahmad juga mendorong penguatan program keberlanjutan agar peran MIND ID dalam hilirisasi industri semakin adaptif terhadap tantangan lingkungan di masa mendatang. Ia menekankan bahwa MIND ID harus mampu secara konsisten menciptakan operasional industri yang mendukung Net Zero Emission (NZE) serta efisiensi dalam penggunaan energi.