Sabtu 09 Oct 2010 06:29 WIB

Petugas FDA Amerika Cek Mutu Ikan Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Tiga petugas dari Food and Drug Administration (FDA) atau badan pengawas keamanan mutu produk makanan dan obat Pemerintah Amerika Serikat melakukan pengecekan terhadap mutu ikan Indonesia. "Pengecekan tersebut bertujuan agar ekspor hasil perikanan Indonesia ke Amerika Serikat dapat diterima sesuai dengan standar keamanan produk negara tersebut," kata Kepala Pusat Data, Statistik, dan Informasi KKP Soenan H. Poernomo, dalam siaran persnya yang diterima ANTARA, Jumat.

Menurut dia, pengecekan oleh FDA dilakukan kepada 15 Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Indonesia.

Meski berasal dari satu institusi yang sama, katanya, namun ketiga petugas FDA tersebut tidak tergabung dalam sebuah tim melainkan bekerja secara individu ke masing-masing UPI yang telah ditentukan. "Kunjungan yang telah dimulai sejak 3 Oktober hingga 27 Oktober 2010 mendatang tersebut mengunjungi 15 UPI yang tersebar di 7 provinsi, yakni DKI Jakarta, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan," katanya.

Ia menyebutkan, pada 2009 ekspor hasil perikanan ke AS mencapai 155,8 ribu ton atau senilai 944,4 ribu dolar AS. Sebagai Otoritas Kompeten yang memberikan sertifikasi, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan ikut melakukan pendampingan untuk mengikuti proses inspeksi dan merekam seluruh temuan. "Apabila terdapat ketidaksesuaian maka dapat dilakukan tindak koreksian secara cepat dan tepat," katanya.

Sistem pembinaan mutu hasil perikanan di Indonesia sudah dimulai sejak akhir tahun 1960-an. Semua diperbaiki tenaga profesional yang bersertifikat, termasuk kurikulum untuk melatihnya di Akademi Usaha Perikanan. Distandarisasi juga unit pengolahan tempat produk diproses, katanya, produk yang diekspor juga dinilai secara organoleptik dan laboratoris, baik kimia maupun mikrobiologis.

Sementara itu pembinaan mutu berikutnya mengikuti dinamika internasional, yaitu analisa kualitas pada titik kritis proses pengolahan produk, yang terkenal dengan sebutan Hazard Analysis on Critical Control Prints (HACCP), yang dimulai oleh Amerika Serikat. "Dan kini, telah berkembang pula Traceability (penelusuran) kualitas produk sejak awal produksi. Metode ini dikembangkan pertama di Eropa," katanya.

Dalam hal pembinaan mutu hasil perikanan ini Indonesia banyak mengalami kemajuan, dan tercapai atas kerjasama Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Kesehatan, tambahnya.

sumber : ant
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement