Sabtu 09 Oct 2010 01:04 WIB

Sistranas Buruk, Daya Saing Produk dalam Negeri Melemah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anggota DPD RI, Bambang Soeroso, mengatakan, akibat buruknya sistem transportasi nasional (Sistranas) daya saing produk dalam negeri kini menjadi lemah. Tranportasi merupakan infrastruktur yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa antarwilayah.

''Pemerintah harus mencari solusi agar masalah transportasi tidak berkepanjangan,” kata Bambang dalam dialog interaktif di DPD RI Jakarta, Jumat (8/10).

Sejumlah masalah transportasi di antaranya biaya transportasi yang mahal dan masa tempuh menjadi lama. Imbasnya, produk tertentu rawan rusak dalam perjalanan sehingga tidak efisien dan biaya produksi tinggi.

Menurut Bambang, pengembangan Sistranas harus mengacu kepada rencana tata ruang wilayah nasional (RTRWN), serta peraturan perundangan di sektor transportasi agar mampu memenuhi kondisi ideal yang diinginkan.

Masalah transportasi yang mengemuka akhir-akhir ini, kata Bambang, merupakan akumulasi dari kegagalan di sektor lain yang saling mempengaruhi satu sama lain, disparitas pembangunan antar wilayah, masalah sumber daya, serta lemahnya penegakan hukum.

Selain itu, timbulnya masalah transportasi karena kebijakan yang tidak bertumpu pada kompatibilitas dan optimalisasi potensi sumber daya alam, SDM, dan sumber daya fisik. ''Sehingga muncul rendahnya faktor kenyamanan dan keamanan penggunan jalan, tingginya tingkat kecelakaan, serta masalah kemacetan,'' jelasnya.

Untuk itu, kata Bambang, perlu didorong tatanan transportasi yang terorganisasi secara sistematis yang terdiri dari transportasi jalan, KA, sungai, danau, penyeberangan, laut, udara. ''Masing-masing sarana dan prasarana yang saling berinteraksi dengan dukungan perangkat lunak dalam membentuk sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dalam melayani perpindahan orang, barang dan jasa secara dinamis,'' jelasnya.

sumber : kominfo-newsroom
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement