Rabu 29 Sep 2010 03:17 WIB

Industri Makanan-Minuman Tumbuh Dua Digit

Rep: Shally Pristine / Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Foto: Panca/Republika
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) memproyeksikan omzet industri makanan-minuman (mamin) mencapai Rp 620 triliun pada tahun ini atau tumbuh 10-11 persen dari tahun lalu. Perkiraan ini Rp 20 triliun lebih tinggi dari target di awal tahun karena menyesuaikan dengan kenaikan harga sejumlah bahan baku.

Ketua Umum Gapmmi, Adhi S Lukman, mengatakan khusus untuk pertumbuhan industri minuman, segmen menengah lebih tinggi ketimbang industri besar atau kecil. ''Kalau yang menengah ada yang tumbuh sampai 15 persen,'' katanya kepada wartawan ketika ditemui, Selasa (28/9).

Kata dia, tingginya omzet industri menengah karena ukuran omzet yang sesuai dengan kesempatan yang ada untuk masuk ke pasar. Setelah melalui Ramadhan dan Lebaran, dia memperkirakan, omzet mamin mencapai Rp 400 triliun bila dihitung dari awal tahun. Dia optimis momen Natal dan Tahun Baru dapat mendorong pencapaian target yang diutarakan sebelumnya.

Hanya saja, menurut dia, industri skala besar sulit tumbuh lebih dari lima persen lantaran situasi pasar yang tidak seterbuka kelas menengah. Adhi berkata, geliat industri minuman didorong tingginya tren pengembangan pengemasan seperti gelas, botol, dan tetrapak. Tren ini terjadi hingga ke sektor industri kecil.

Variasi juga terjadi dalam pengembangan rasa seperti kopi, teh, perisa buah-buahan, dan suplemen energi. Menurut dia, tren variasi ini serupa dengan yang terjadi di negara lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement