REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Terpilihnya Theo L Sambuaga sebagai Presiden Lippo Group mempunyai cerita tersendiri. CEO Lippo Group James T Riady mengatakan Group Lippo memilih Theo untuk memperkuat keterlibatan perusahaan itu dalam pembangunan infrastruktur di kawasan Indonesia Timur.
"Kita melihat Theo itu sebagai seorang profesonal, dulunya politik. Kita ingin nanti menyentuh 16 juta nasabah dan 1 miliar mengunjungi unit Lippo. Kita ingin supaya Lippo dapat membangun bangsa dan daerah. Dan sekarang Bung Theo sudah 15 tahun memberikan masukan," paparnya, kepada wartawan Rabu (22/9) petang lalu.
Menurut James, dengan tren ekonomi dunia yang mulai bergerak ke timur yang dimotori oleh Jepang, Tiongkok dan India akan mempermudah bagi Indonesia untuk ikut arus jika yang dikembangkan wilayah kawasan timur. Untuk itulah, lanjut dia, Lippo akan menjadi pionir pembangunan infrastruktur di Indonesia Timur, terutama infrastruktur komunikasi.
"Dominasi barat sudah lewat sekarang Asia ini berkembang dan Indonesia memiliki peran yang sangat penting. Indonesia akan berkembang ke timur dan terjadi perkembangan transformasi sosial. Itu arah Lippo, kesana. Kita akan ke daerah," ujarnya.
Bahkan, lanjut dia, Lippo tengah mengupayakan investasi sebesar Rp 5 triliun sampai Rp 10 triliun dalam 10 tahun ke depan untuk pembangunan sarana komunikasi tersebut. "Yang perlu dilakukan dalam menyatukan Indonesia timur dengan fasilitas ICT yang memadai. Kita ingin semua bisnis jasa yang kami bangun terintegrasi dalam satu sistem komunikasi," tuturnya.
Selain itu, telekomunikasi sektor lain juga akan dikembangkan. Seperti ritel hampir semua masuk di kawasan Indonesia timur. "Manado, Kupang, Kendari, Ambon. Sekarang toko foodmart lalu Matahari. Kita juga bangun Rumah sakit di Indoensia bagian timur, Lippo mendukung misalkan Pelita Harapan membuka di Indonesia timur," paparnya.
Sementara itu Presiden Lippo Group terpilih Theo L Sambuaga mengatakan alasan dia menerima posisi tersebut karena Lippo telah membuktikan core bisnisnya yang bertemakan pemberdayakan masyarakat. Seperti infrastruktur, pendidikan, keuangan dan multimedia serta kesehatan.
"Semua berupaya membangun dan memperkuat ekonomi nasional melalui kegiatan bisnis sekaligus pemberdayaan masyarakat dengan fasilitas layanan kesehatan dan penciptaan kualitas sumberdaya manusia melalui pendiikan," ucapnya.
Ia menegaskan, hasil karya dari Lippo ini harus dilanjutkan dan ditingkatkan. Pasalnya tantangan dan kompetisi ke depan dengan negara lain cukup besar. Oleh karena itu perlu ada jawaban baru untuk memperkuat profesionalisme serta menjaga kompetisi dengan negara. "Kita sekaligus berupaya membangun bangsa pemberdayaan masyarakat ini ditularkan tanah air, terutama Indonesia bagian timur," terangnya.