Kamis 31 Aug 2023 17:04 WIB

Pascapandemi Banyak Mal Sepi, Lippo: Peritel Harusnya Punya Strategi Tepat

Omnichannel jadi pilihan Lippo sehingga bisa menawarkan prospek ritel yang baik.

Pengunjung meihat produk pada stan UMKM di Market Museum, Lippo Mall Kemang, Jakarta, Sabtu, (5/8/2023) (ilustrasi).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pengunjung meihat produk pada stan UMKM di Market Museum, Lippo Mall Kemang, Jakarta, Sabtu, (5/8/2023) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Normalnya kegiatan masyarakat usai berbanding selalu berbading lurus tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan. Karena itu, pengusaha ritel dinilai seharusnya punya strategi menghadapi hal itu.

Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (31/8/2023), mengatakan, perbaikan secara makro itu pun bisa tercermin dari pemulihan kinerja sektor industri ritel. Hingga semester I 2023, banyak perusahaan yang bergerak di sektor ritel meraih pertumbuhan kinerja.

Baca Juga

Ia melihat emiten-emiten ritel mulai menghijau, di antaranya PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) di bawah Lippo Group. Namun seiring itu terdapat kenyataan sebaliknya, banyak juga pusat perbelanjaan modern yang menutup gerai atau mengubah fokus bisnis. "Itu pilihan yang wajar demi melakukan efisiensi dan inovasi layanan. Sektor ritel memang mendapatkan momentum pemulihan, tetapi strategi yang dipilih juga harus tepat," kata dia.

John mengungkapkan imbas pandemi Covid-19 belum sepenuhnya bisa teratasi oleh para pelaku industri ritel. Sewaktu Covid-19 menghantam kinerja dan membuat para pelaku menutup operasional, dibutuhkan kematangan strategi agar bisa bangkit sewaktu momentum itu datang. "Hanya saja, strategi yang dipilih itu beragam, bagi kami di Lippo Group percaya terdapat alternatif masa depan bagi sektor ritel," kata dia.

Strategi alternatif, yang menjadi keniscayaan bagi sektor ritel itu adalah omnichannel, yang mengintegrasikan layanan digital dan fisik sebagai adopsi pola konsumsi masyarakat yang telah berubah pascapandemi Covid-19.

John mengakui umumnya konsumen cenderung masih menginginkan ada interaksi langsung terhadap barang maupun layanan, tetapi penetrasi digital tak bisa diabaikan. Dengan demikian, sektor ritel pun harus siap melakukan berbagai inovasi guna meningkatkan nilai tambah bagi konsumen.

Menurut dia, pasar ritel Indonesia yang sangat besar memang sangat menjanjikan, tetapi dipenuhi dengan kompetisi yang sangat ketat. Karena itu, kunci sukses sektor ritel adalah inovasi yang mengawinkan layanan daring maupun luring atau biasa dikenal sebagai omnichannel.

"Yang jelas, omnichannel online dan offline harus terintegrasi, bukan sekadar ada, tetapi tidak terkoneksi. Inovasi omnichannel inilah yang kami lakukan di Lippo Group, sehingga bisa menawarkan prospek ritel yang baik di masa depan," ungkap John.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement