Jumat 03 Sep 2010 01:37 WIB

Puasa, Sembako di Solo Alami Deflasi

Rep: MY1/ Red: Budi Raharjo
Minyak goreng, ilustrasi
Foto: Antara
Minyak goreng, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO--Kelompok bahan makanan atau sembako yang biasanya menjadi penyumbang inflasi terbesar pada bulan puasa ini justru mengalami deflasi. Bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,8 persen yang membuat inflasi Kota Solo pada Agustus relatif kecil yakni 0,16 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo, Toto Desanto, mengakui prediksi inflasi jelang Lebaran yakni Agustus akan lebih tinggi dibandingkan Juli ternyata meleset. Menurutnya, hal itu lantaran adanya perilaku masyarakat saat bulan puasa yang lebih suka membeli makanan jadi sehingga harga bahan makanan cenderung turun. “Pasokan pada bulan puasa yang lebih banyak dibandingkan bulan lalu juga menyebabkan perilaku pasar tidak menaikkan harga sehingga terjadi deflasi,'' ungkapnya kepada wartawan di kantor BPS Solo, Kamis (2/9).

Kecilnya inflasi tersebut, lanjutnya, juga disumbang kelompok kesehatan yang mengalami deflasi sebesar 0,12 persen. Dengan sumbangan angka deflasi tersebut, laju inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) Kota Solo sebesar 3,81 persen. Sedangkan laju inflasi year on year (Agustus 2010 terhadap Agustus 2009) sebesar 4, 61 persen. “Untuk target nasional, laju inflasi hingga akhir tahun akan dijaga 5,3 persen. Dengan inflasi Solo 3,81 persen, masih relatif logis untuk mencapai target itu, “ ujarnya.

Inflasi Kota Solo tersebut, jelas Desanto, lantaran adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yakni 0,80 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar juga mengalami inflasi 0,56 persen. Pun dengan kelompok sandang yang mengalami inflasi 0,09 persen. ''Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami kenaikan indeks cukup tinggi yakni 1,02 persen,'' imbuhnya.

Dibandingkan dengan empat kota pantuan inflasi Jawa Tengah, Desanto mengatakan inflasi Kota Solo merupakan yang paling kecil. Untuk Kota Purwokerto, inflasi mencapai 0,6 persen. Angka itu lebih besar dibandingkan inflasi Semarang yakni 0,53 persen dan Tegal 0,52 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement