Selasa 17 Aug 2010 03:03 WIB

Presiden: 2011 Pertumbuhan Ekonomi 6,3 Persen

Rep: thr/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2011 (RAPBN) mencapai 6,3 persen atau lebih tinggi dari target pada APBN P 2010 sebesar 5,8 persen. Hal itu disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat penyampaian keterangan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2011 beserta nota keuangannya didepan Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (16/8).

Menurut SBY pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi ini didukung oleh meningkatnya ekspor, pulihnya investasi, serta terjaganya tingkat konsumsi masyarakat. "Dengan arah perkembangan yang positif, kita optimis pertumbuhan ekonomi negara kita dalam tahun 2010 ini, diperkirakan dapat mencapai 6,0 persen, lebih tinggi dari perkiraan semula, sebesar 5,8 persen," paparnya.

Stabilitas ekonomi makro dan kepercayaan pasar, kata SBY, merupakan prasyarat untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan. Diungkapkan oleh Presiden, dalam tahun 2009 ketika sebagian besar negara di dunia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif, laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto mencapai 4,5 persen.

Ini menempatkan negara Indonesia menjadi salah satu dari tiga negara yang memiliki kinerja ekonomi terbaik dalam tahun itu, di samping Cina dan India. "Sungguh ini sebuah prestasi yang patut kita syukuri. Selama paruh pertama tahun 2010, pertumbuhan PDB kita mengalami percepatan. Pada triwulan I tumbuh sekitar 5,7 persen, dan pada triwulan II tumbuh sekitar 6,2 persen," ungkapnya.

Selain angka pertumbuhan, pemerintah memproyeksikan laju inflasi pada RAPBN P 2011 sebesar 5,3 persen, suku bunga SBI 3 bulan 6,5 persen, nilai tukar Rp 9.300 per dolar Amerika Serikat, harga minyak 80 dolar AS per barel dan lifting minyak sebesar 970 ribu barel per hari.

Sementara itu, menurut SBY, menurunnya tekanan inflasi sepanjang tahun 2009, telah direspon dengan penurunan BI rate sejak Januari 2009. Perkembangan itu mendorong suku bunga SBI 3 bulan rata-rata dalam tahun 2009, mencapai sekitar 7,6 persen.

Ini lebih rendah dari rata-rata suku bunga SBI 3 bulan tahun sebelumnya, tahun 2008, yang mencapai sekitar 9,3 persen. Kondisi moneter yang stabil diperkirakan akan terus dapat dipelihara dalam tahun 2010 dan selanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement