REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Indonesia masih akan menghadapi situasi perekonomian dunia yang tidak menentu. Karena itu diperlukan usaha yang kreatif dan cekatan dalam mendapatkan peluang untuk meningkatkan pembangunan.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pidato Kenegaraan Dalam Rangka Hut Ke 65 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di depan sidang bersama DPR dan DPD, Senin (16/8). ''Pembangunan yang pro pertumbuhan, pro lapangan kerja, pro penurunan kemiskinan, dan pro lingkungan,'' ujarnya.
Dalam upaya menghadapi tantangan tersebut maka diperlukan upaya perubahan cara pandang. Apakah di Eropa, Amerika Latin, tidak ada bangsa yang berhasil melakukan transformasi besar tanpa dimulai dengan perubahan cara pandang. ''Perubahan cara pandangn ini diperlukan kalau kita ingin mengtasi tantangan berat yang dihadapan kita,'' cetusnya.
Selain itu, lanjut Presiden, pemerintah masih akan terus mendorong upaya reformasi birokrasi, sehingga pegawai negeri benar-benar menjadi agen perubahan dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik. Melalui upaya itu kita mendorong terciptanya birokrasi pemerintah yang lebih responsif, transparan dan akuntabel.