Selasa 10 Aug 2010 21:17 WIB

Menkeu Bilang Apresiasi Terlalu Kuat, Rupiah Selasa Pagi Turun 26 Poin

Ilustrasi
Foto: ANTARA
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa (10/8) pagi, merosot 26 poin karena pelaku pasar aktif melepas rupiah setelah menteri keuangan menyatakan apresiasi rupiah saat ini terlalu kuat sehingga Indonesia tidak kompetitif. Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun menjadi Rp8.950-Rp8.960 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.924-Rp8.934.

Dirut Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga, di Jakarta, mengatakan, pelemahan rupiah saat ini akibat aktifnya pelaku melepas rupiah ialah  yang terbesar dibanding sebelumnya  Aktifnya pelaku pasar itu, kata Edwin, setelah Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan bahwa apresiasi rupiah saat ini terlalu kuat sehingga Indonesia tidak kompetitif.

Ia juga mengatakan, penguatan rupiah akhir-akhir ini membuat produk ekspor Indonesia di pasar ekspor kurang memiliki daya saing. Menurut dia, Bank Indonesia (BI) dan pemerintah berusaha kembali mendorong nilai tukar rupiah agar daya saing cukup kuat, meski saat ini masih belum diupayakan.

Bila kondisi nilai tukar rupiah mengalami apresiasi terlalu kuat, maka ekspor dari Indonesia akan mengalami tekanan. "Dengan penguatan rupiah maka keuntungan yang diperoleh eksportir juga mengalami penurunan," katanya.

Edwin Sinaga mengatakan, posisi rupiah dinilai masih cukup aman, karena posisi di bawah angka Rp9.000 per dolar. Bahkan apabila rupiah dipaksakan untuk kembali ke level Rp9.000 per dolar juga masih bagus. "Posisi rupiah yang paling ideal berada pada kisaran Rp8.975-Rp9.000 per dolar," ujarnya.

Indonesia, menurut dia, memiliki faktor fundamental ekonomi cukup bagus yang masih mendorong pelaku asing untuk tetap bermain di pasar.

"Pelaku asing lebih optimistis untuk bermain di pasar domestik ketimbang pasar di kawasan lainnya," katanya.

Karena itu, lanjut dia, koreksi harga yang terjadi saat ini dinilai masih wajar, namun positif pasar yang masih terjadi akan kembali memicu rupiah menguat. "Kami optimis rupiah masih ada peluang untuk naik lagi, karena kondisi pasar yang mendorongnya," katanya.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement