REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar Spot antarbank Jakarta, Senin (9/8) pagi menguat mendekati angka Rp8.900 per dolar, akibat membaiknya ekspor Indonesia. Selain itu peningkatan produk domestik Bruto (PDB)mendorong pelaku pasar optimis terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar bertambah 13 poin menjadi Rp8.922-Rp8.932 per dolar dibanding penutupan akhir pekan lalu yang mencapai Rp8.935-Rp8.945.
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta mengatakan, rupiah makin mendekati level Rp8.900 per dolar mengikuti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus menguat menuju ke level 3.100 poin. "Kami optimis rupiah akan dapat mencapai Rp8.900 per dolar pada pekan ini, karena terus didukung faktor positif," katanya.
Menurut dia, pelaku pasar khususnya asing makin optimis bahwa ekonomi nasional akan dapat tumbuh lebih besar sebagaimana yang diperkirakan sebelumnya, mengingat ekspor Indonesia yang terus meningkat. Peningkatan ekspor Indonesia kata dia, terjadi karena harga komoditas di pasar ekspor menguat didorong meningkatnya kebutuhan pasar, ucapnya.
Kenaikan rupiah di atas 10 poin pada sesi pagi, lanjut dia merupakan kenaikan yang paling tinggi sejak dua bulan lalu, karena selama itu pergerakan rupiah berada dalam kisaran yang sempit. "Pasar yang positif diperkirakan masih berlanjut yang membawa rupiah terus menuju ke level Rp8.900 per dolar," katanya.
Kostaman Thayib mengatakan, suku bunga acuan (BI Rate) yang selama 13 kali masih bertahan di level 6,5 persen merupakan faktor utama yang mendorong permintaan kredit tetap tinggi. Tingginya permintaan kredit memberikan salah satu alternatif bahwa ekonomi Indonesia makin tumbuh yang diharapkan dapat memicu pergerakan di sektor riil.
Apabila sektor riil ini berjalan dengan baik, maka ekonomi akan makin tumbuh karena pendapatan masyarakat makin meningkat akibat terbukanya lapangan kerja, tuturnya.
Menurut dia, kondisi akan memicu rupiah terus membaik yang diperkirakan akan dapat mencapai Rp8.900 per dolar dalam waktu tidak lama. "Kenaikan rupiah diperkirakan mendapat hambatan dari Bank Indonesia (BI) yang menjaga kenaikan tersebut tidak terlalu cepat," ucapnya.