REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan APBN jangan hanya dilihat sebagai kegiatan bagi-bagi anggaran. APBN dan APBD itu harus punya arah dan sasaran dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip kebijakan fiskal dan pengelolaannya yang tepat.
''Salah satu agenda prioritas empat tahun mendatang ini adalah memastikan APBN dan kemudian nanti harapan saya APBD di daerah betul-betul tepat dan optimal,'' kata Presiden dalam Rapat Kabinet Terbatas bidang perekonomian di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (19/7).
Presiden menambahkan, perkembangan dan dinamika perekonomian dunia menunjukkan banyak sekali negara mengalami krisis baru karena APBN yang tidak tepat. Krisis baru juga terjadi manakala rasio utang terhadap pendapatan negara yang bersangkutan dalam hal ini Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang tidak aman.
''Marilah dengan sangat serius, Saudara-saudara, kita sungguh memastikan bahwa penerimaan atau pendapatan negara itu baik dalam arti sesuai dengan potensinya. Jangan sampai potensi pendapatan negara X yang kita terima kurang dari X, berarti ada yang tidak benar,'' kata Presiden menegaskan.
Setelah dipastikan penerimaan atau pendapatan negara sesuai dengan potensi yang dimiliki, maka pembelanjaan, alokasi, dan distribusinya juga tepat. ''Ini policy dan direction saya sejak beberapa tahun yang lalu tidak boleh memiliki defisit yang tinggi apalagi sangat tinggi,'' ujarnya.