Jumat 16 Jul 2010 04:31 WIB

Pemerintah tak Yakin Anggaran Terserap 100 Persen

Rep: Teguh Firmansyah / Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah pesimis penyerapan anggaran belanja pada tahun ini bisa sampai 100 persen. Hal itu tidak terlepas dari rendahnya penyerapan anggaran belanja sampai dengan pertengahan semester ini.

"Saya rasa (sampai akhir tahun) masih akan ada anggaran yang tidak terserap 100 persen," ujar Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, usai memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksnaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2009 pada rapat paripurna DPR, Kamis (15/7) di Jakarta.

Menurut Agus, sampai dengan Juni penyerapan anggaran untuk belanja pemerintah pusat dan tranafer ke daerah baru 35 persen. Padahal pada tahun lalu di periode yang sama penyerapannya mencapai 37 persen. Rendahnya penyerapan tersebut membuat surplus anggaran antara Rp 45 sampai Rp 50 triliun. Besarnya surplus ini menambah kas pemerintah menjadi sebesar Rp 156 triliun.

"Anggaran surplus itu karena memang penerimaan lebih baik dari yang kita perkirakan dan pengeluaran lebih pelan. Penerimaan pajak lebih bagus 2 persen dari tahun lalu sedangkan pengeluaran 2-3 persen lebih lambat," papar Agus. .

Harus diakui selama ini memang realisasi anggaran pemerintah selalu tidak sampai 100 persen. Hal ini sesuatu yang ingin diperbaiki, yakni dengan menerapkan mekanisme reward and punsihment.

Dalam laporan keterangan pemerintah terhadap pelaksanaan APBN 2009 yang disampaikan di paripurna DPR terungkap realisasi belanja negara dalam tahun anggaran 2009 berjumlah Rp 937,38 triliun yang berarti 6,34 persen lebih rendah dari APBN P 2009 sebesar Rp 1.000,84 triliun.

Realisasi belanja negara itu terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 628,81 triliun , tranfer untuk daerah sebesar Rp 308,59 triliun dan suspen sebesar minus Rp 15,63 miliar. Untuk Realisasi belanja pemerintah pusat dari sebesar Rp 628,81 triliun 9,07 persen lebih rendah dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN P sebesar Rp 691,54 triliun.

Secara terpisah Wakil Menteri Keuangan yang merangkap sebagai Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Any Ratnawati mengungkapkan total penerimaan negara yang masuk ke kas negara sepanjang paruh pertama 2010 sebesar Rp 455,5 triliun atau 45,9 persen dari target APBN-P. Sementara penyerapan anggaran belanja negaranya hingga 7 Juli baru sebesar Rp 415 triliun atau 36,8 persen dari pagu Rp1.126,1 triliun di APBN-P 2010.

Rendahnya belanja negara tidak terlepas dari masih pelannya belanja kementerian/lembaga (K/L) per 7 Juli yang baru sebesar 32,1 persen dari pagu Rp366,2 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama 2009 yang mencapai 36 persen. Khusus untuk belanja modal bahkan baru 20 persen dari 108 K/L yang telah melakukan penyerapan dengan total realisasi Rp17,7 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement