REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis (15/7) sore, mendekati angka Rp9.000 karena pelaku pasar melakukan aksi beli menjelang penutupan pasar. Rupiah naik tipis lima poin menjadi Rp9.035-Rp9.045 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.040-Rp9.050.
Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova, di Jakarta, mengatakan, para pelaku pasar yang semula menekan beralih membeli rupiah sehingga mata uang Indoensia yang terus tertekan mulai menguat. Namun aksi beli pelaku terjadi menjelang pasar ditutup sehingga kenaikannya relatif kecil, katanya.
Pelaku pasar, lanjut dia, mulai jenuh melihat data ekonomi AS yang terus memburuk mereka mencoba mengalihkan perhatian terhadap pertumbuhan ekonomi di Asia. Ekonomi Asia seperti China, India dan Indonesia merupakan negara yang ekonominya tumbuh lebih tinggi dibanding negara Asia lainnya karena investor asing mulai aktif menginvestasikan dananya di pasar domestik, katanya.
Menurut dia, apabila aksi beli pelaku pasar berlanjut, maka rupiah diperkirakan akan terus mendekati angka Rp9.000 per dolar. Namun kenaikan rupiah itu kemungkinan akan dihambat oleh Bank Indonesia yang tetap berada di pasar menjaga pergerakan rupiah, katanya.
Posisi rupiah saat ini makin baik. Pelaku pasar biasanya melepas rupiah pada hari berikutnya untuk mencari untung, setelah mengalami kenaikan. "Meski demikian rupiah masih berada dalam kisaran sempit karena pergerakannya naik maupun turun masih berada di bawah angka 10 poin," katanya.