REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kinerja industri asuransi jiwa Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan. Pendapatan premi baru industri menunjukkan peningkatan 38,3 persen dari Rp 8,7 triliun pada triwulan pertama 2009 menjadi Rp 12 triliun pada triwulan pertama 2010.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Evelina Pietruschka, mengatakan penetrasi pasar asuransi jiwa terutama di kelas menengah di Indonesia semakin besar dari tahun ke tahun. ''Hal ini disebabkan tiga faktor utama, yaitu meningkatnya kepercayaan dan kredibilitas agen asuransi, semakin terjangkaunya berbagai produk asuransi, serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi,'' katanya dalam siaran pers, Kamis (8/7).
Ia menambahkan, peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Saat ini terdapat sekitar 35 juta masyarakat kelas menengah di Indonesia, atau mewakili 14,6 persen dari total penduduk Indonesia.
''AAJI akan menggunakan momentum positif ini untuk terus meningkatkan sosialisasi pentingnya asuransi, terutama asuransi jiwa, kesehatan dan pendidikan-tiga produk yang menarik perhatian kalangan kelas menengah modern,'' kata Direktur Eksekutif AAJI, Stephen Juwono.
Produk tradisional seperti asuransi jiwa, kesehatan dan pendidikan menyumbangkan sebesar Rp 7,3 triliun, yaitu 54 persen dari total pendapatan premi industry Rp 13,5 triliun.