Senin 19 Oct 2020 09:30 WIB

Rilis Data Ekonomi China Dorong IHSG Menguat di Awal Pekan

Pemulihan ekonomi China seiring dengan pulihnya belanja konsumen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona positif di sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (19/10). Indeks saham dibuka menguat 0,32 persen atau bertambah 16 poin ke level 5.119,91.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona positif di sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (19/10). Indeks saham dibuka menguat 0,32 persen atau bertambah 16 poin ke level 5.119,91.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona positif di sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (19/10). Indeks saham dibuka menguat 0,32 persen atau bertambah 16 poin ke level 5.119,91. Pergerakan IHSG sejalan dengan bursa saham Asia yang bergerak menguat pada pagi ini. 

Riset Phillip Sekuritas Indonesia menyebut Indeks saham di Asia pagi ini dibuka naik didorong oleh optimisme dari rilis sejumlah data ekonomi China hari ini yang akan memperlihatkan laju pemulihan ekonomi semakin cepat. 

"Pemulihan ekonomi ini seiring dengan pulihnya belanja konsumen serta negara mitra dagang utama China yang membuka kembali ekonomi mereka," tulis riset Riset Phillip Sekuritas Indonesia, Senin (19/10). 

Ekonomi China diprediksi tumbuh 5,2 persen secara tahunan pada kuartal ketiga 2020, lebih cepat dari pertumbuhan 3,2 persen di kuartal kedua 2020. Secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi China diyakini tumbuh 3,2 persen menyusul pertumbuhan 22,5 persen di kuartal kedua 2020. 

Dana Moneter Internasional (IMF) meramalkan eknomi China akan berekspansi sebesar 1,9 persen pada tahun ini. Hal ini menjadikan China satu satunya negara maju yang melaporkan pertumbuhan ekonomi positif di 2020. 

Sementara itu, Industrial Output di prediksi tumbuh 5,8 persen secara tahunan di bulan September, lebih cepat dari pertumbuhan 5,6 persen di bulan Agustus. Penjualan Ritel di prediksi tumbuh 1,8 persen, naik dari 0,5 persen di bulan Agustus. 

Selain itu, menurut riset, investor juga masih mempunyai setitik harapan atas pembicaraan stimukus fiskal di Amerika Serikat (AS). Ketua DPR AS Nancy Pelosi optimistis legislasi dapat diloloskan sebelum Pemilihan Presiden dan memberikan batas waktu (deadline) hingga hari Selasa untuk merealisasikan hal itu. 

Namun dengan mitra rundingnya, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, yang sedang berada di Timur Tengah hingga hari Selasa, maka sangat kecil sebuah kesepakatan dapat tercapai dalam waktu dekat. IHSG pun diperkirakan bergerak melemah pada hari ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement