REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa pemerintah akan merehabilitasi lahan pertanian yang rusak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Fokus utama pemulihan mencakup replanting kebun kopi di Aceh serta pencetakan ulang sekitar 11 ribu hektare sawah yang rusak total akibat banjir (puso).
Amran menjelaskan pemerintah menyiapkan dua pendekatan sesuai tingkat kerusakan. Untuk kebun kopi di Aceh yang tidak lagi dapat dipulihkan, pemerintah menetapkan langkah replanting sepenuhnya. Lahan akan ditanami ulang menggunakan bibit baru yang disediakan Kementerian Pertanian.
“Kopi yang di Aceh nanti yang rusak total kami replanting,” kata dia dalam konferensi pers di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Kamis (11/12/2025).
Adapun di Sumatera Utara dan Sumatera Barat, kerusakan paling berat terjadi pada hamparan sawah yang rata diterjang banjir. Pemerintah menetapkan pencetakan ulang sebagai opsi penanganan, termasuk perataan ulang struktur tanah hingga siap kembali ditanami.
“Sawah… itu 11.000 kami cetak ulang dan yang kerjakan adalah pemerintah,” tutur Amran.
Ia mengatakan proses pemulihan akan dimulai segera setelah verifikasi kerusakan selesai, dengan target tanam kembali pada awal tahun depan. Program rehabilitasi tersebut dipersiapkan untuk memulihkan produktivitas pertanian di tiga provinsi terdampak dan memastikan kegiatan tanam dapat kembali berjalan normal.
Pada kesempatan yang sama, Amran kembali melepas bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatra. Pada tahap kedua ini, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengirimkan 153 truk bantuan senilai kurang lebih Rp 10 miliar.
“Hari ini kita berangkatkan bantuan untuk saudara-saudara kita ke Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat. Ini dalam bentuk barang dari Kementan Peduli, dari jajaran dan pejabat Kementan, serta perusahaan mitra,” ujarnya.
Bantuan logistik tersebut diberangkatkan menggunakan kapal dari Pelabuhan Tanjung Priok. Berbagai bahan pangan siap konsumsi dan kebutuhan sandang disiapkan bagi masyarakat terdampak banjir di Sumatra. Di antaranya sosis, mi instan, biskuit, makanan ringan, sarden, kecap, garam, gula, beras, air mineral, pakaian anak-anak, pakaian dewasa, pakaian dalam, daster, sarung, mukena, handuk, selimut, sajadah, kasur lipat, dan terpal.
Tercatat, Kementan telah mendistribusikan total 360 truk dari program Kementan Peduli, termasuk pada pelepasan pertama Kamis (4/12/2025). Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan dana reguler dan non-reguler untuk penanganan bencana di Sumatra.
“Selain Kementan Peduli, terdapat bantuan pemerintah. Totalnya untuk reguler Rp 918 miliar, ini perintah Bapak Presiden Prabowo. Yang kedua adalah nonreguler berdasarkan permintaan dari provinsi, nilainya Rp 330 miliar. Totalnya sekitar 1,249 triliun. Itu dari pemerintah,” jelasnya.
Untuk memastikan proses penyaluran bantuan berjalan lancar, Amran telah menugaskan pejabat Kementan dan Bapanas. Penanggung jawab yang telah ditunjuk memastikan bantuan dari Jakarta diterima dan didistribusikan hingga wilayah terdampak.