Jumat 05 Dec 2025 11:30 WIB

Dirut Bulog: Distribusi Beras ke Wilayah Bencana Sumatera Sudah 49 Ribu Ton

Pengiriman bantuan dilakukan lewat jalur udara untuk menjangkau wilayah terisolasi.

Rep: Frederikus Dominggus BataĀ / Red: Gita Amanda
Prajurit TNI bersama warga bergotong royong menurunkan logistik bantuan bencana alam  dari Helikopter HS 1302 di Kampung Durian, Aceh Tamiang, Aceh, Kamis (4/12/2025). TNI AL menggunakan KRI dr Soeharso-990 mengirimkan logistik bantuan bencana alam berupa beras, minyak, mie instans, biskuit, air minum, dan gula dengan total berat sebanyak 900 kilogram untuk wilayah Aceh Tamiang.
Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Prajurit TNI bersama warga bergotong royong menurunkan logistik bantuan bencana alam dari Helikopter HS 1302 di Kampung Durian, Aceh Tamiang, Aceh, Kamis (4/12/2025). TNI AL menggunakan KRI dr Soeharso-990 mengirimkan logistik bantuan bencana alam berupa beras, minyak, mie instans, biskuit, air minum, dan gula dengan total berat sebanyak 900 kilogram untuk wilayah Aceh Tamiang.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PRIOK -- Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan penyaluran beras untuk wilayah terdampak bencana Sumatera telah mencapai 49 ribu ton. Ia menyampaikan stok yang tersedia memberi ruang gerak cepat ketika situasi kontingensi muncul dan masyarakat membutuhkan bantuan pangan.

Ia menjelaskan stok beras pemerintah berada pada kondisi aman dan dapat segera digerakkan. Menurutnya, kesiapan pasokan menjadi penopang utama agar bantuan tidak tersendat saat akses darat terganggu. “Yang sudah disalurkan sekarang totalnya 49.000 ton dari pemerintah kepada tiga provinsi,” kata Rizal di Jakarta, Jumat (5/12/2025).

Baca Juga

Ia menerangkan dukungan pemerintah juga mencakup bantuan lain seperti minyak dan gula. Bantuan tersebut diarahkan ke wilayah yang terbentang dari Banda Aceh hingga Sumatera Barat. Ia menegaskan penyaluran di kota-kota relatif lancar, namun proses distribusi menuju desa-desa terkendala kerusakan akses jalan.

Pemindahan bantuan dilakukan melalui jalur udara menggunakan helikopter TNI AU, TNI Angkatan Darat, dan BNPB. Setiap heli rata-rata mampu terbang empat sortie per hari untuk menjangkau lokasi terpencil. Kebutuhan tiap desa dipenuhi melalui pengiriman 500 kilogram hingga satu ton per sortie.

Fokus distribusi saat ini diarahkan ke Bener Meriah, Takengon, dan sejumlah titik di Agam. Wilayah tersebut terisolasi sehingga hanya dapat dijangkau melalui helikopter atau pesawat Hercules. Rizal menambahkan jumlah desa yang terdampak relatif banyak sehingga proses pengiriman dilakukan terus-menerus agar bantuan segera bergerak sampai ke pengungsian.

“Intinya pemerintah dengan segala kemampuan mendorong bantuan ini ke tempat-tempat pengungsian,” ujar Dirut Bulog.

Rizal juga menegaskan seluruh pimpinan cabang Bulog diwajibkan membangun dapur umum yang bersinergi dengan TNI dan Polri. Ia menyebut beras Bulog telah disalurkan langsung ke dapur umum yang membutuhkan, termasuk di Sigli, Pidie. Upaya tersebut memastikan konsumsi warga terdampak tetap terjaga.

Di Aceh terdapat 18 pimpinan cabang yang mengoperasikan dapur umum. Sementara itu, Sumatera Utara menggerakkan 12 cabang dan Sumatera Barat mengoperasikan sembilan titik pelayanan. Pemetaan tersebut memudahkan koordinasi dan percepatan layanan pangan di setiap wilayah.

“Yang bantuan itu ada dua. Satu bantuan pemerintah dari Bapanas, dan ada juga bantuan CSR,” tuturnya.

Selain bantuan pemerintah dan CSR untuk bencana, Bulog juga menyiapkan tambahan dukungan dari pegawai internal serta mitra usaha. Paket bantuan itu direncanakan diberangkatkan melalui agenda khusus sebagai bentuk solidaritas bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement