REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sun Life Indonesia merilis hasil survei regional bertajuk Passing the Torch: Building Lasting Legacies in Asia yang menyoroti pandangan masyarakat Asia terkait perencanaan warisan. Hasil survei menunjukkan keamanan finansial menjadi fondasi utama dalam membangun warisan lintas generasi, namun mayoritas responden masih merasa belum siap secara perencanaan.
Survei tersebut melibatkan lebih dari 3.000 responden di enam negara Asia, termasuk Indonesia. Temuan utama memperlihatkan 60 persen responden khawatir kekayaan mereka tidak akan bertahan melewati generasi anak, menandakan pentingnya literasi dan perencanaan finansial yang lebih matang.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Sebanyak 70 persen responden menempatkan perlindungan finansial keluarga sebagai prioritas, diikuti kebutuhan menyusun rencana pewarisan yang jelas untuk menghindari sengketa (53 persen), serta membangun kekayaan yang dapat diwariskan (48 persen). Sebagian besar juga berharap warisan tetap produktif dimana 59 persen ingin aset diinvestasikan agar tetap tumbuh, sementara persentase yang sama ingin warisan dipakai untuk kebutuhan dasar seperti rumah dan kesehatan.
Di sisi lain, kekhawatiran mengenai kesiapan generasi penerus cukup tinggi. Survei mencatat 55 persen responden merasa ahli waris belum memiliki kemampuan finansial memadai untuk mengelola warisan. Hanya 31 persen yang percaya nilai dan tujuan pengelolaan kekayaan akan tetap dijaga oleh generasi berikutnya.
Chief Marketing Officer Sun Life Indonesia Maika Randini menyatakan perubahan cara pandang keluarga terhadap makna warisan kini semakin luas. “Kami melihat adanya perubahan cara pandang keluarga terhadap konsep warisan tidak hanya seputar kekayaan, tetapi juga bagaimana memberikan rasa aman, pendidikan, dan kehidupan yang lebih bermakna bagi generasi berikutnya,” kata Maika berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (4/11/2025).
Ia menambahkan, perencanaan aktif dan komunikasi terbuka dalam keluarga menjadi kunci untuk mewujudkan keberlanjutan aset dan nilai.
Survei juga mengungkap warisan tak hanya dipandang sebagai harta fisik. Sebanyak 41 persen responden menilai warisan berupa kekayaan finansial penting, namun nilai tradisi keluarga (15 persen) dan pengaruh positif pribadi (13 persen) juga menjadi perhatian. Meski begitu, hanya 31 persen percaya generasi mendatang akan menjaga tradisi keluarga karena perbedaan prioritas dan ikatan antargenerasi yang makin renggang.
Kesiapan masyarakat dalam menyusun rencana warisan masih rendah. Hanya 19 persen merasa siap bila harus mewariskan harta saat ini, dan hanya 10 persen yang telah memiliki rencana lengkap dan dikomunikasikan dengan ahli waris. Mayoritas masih berada pada tahap perencanaan sebagian atau belum memulai sama sekali.
Kesadaran terhadap dokumen seperti surat wasiat dan perwalian cukup tinggi, tetapi penggunaannya belum optimal. Diskusi warisan di keluarga juga lebih sering berlangsung informal. Maika menilai diskusi terstruktur penting untuk menghindari konflik dan memastikan keberlanjutan aset.
Literasi finansial menjadi salah satu pilar warisan non-material yang dianggap semakin penting. Sebagian besar responden memilih mengajarkan pengetahuan keuangan secara langsung kepada keluarga, serta membuka diskusi terkait pengelolaan keuangan. Permintaan akan penasihat keuangan juga meningkat, terutama dari kelompok berpendapatan tinggi dan generasi muda.
“Banyak keluarga ingin mewariskan lebih dari sekadar harta. Mereka ingin memberikan pengetahuan dan nilai untuk mengelola kekayaan dengan bijak. Sun Life berkomitmen mendampingi keluarga Indonesia membangun warisan yang tidak hanya bertahan, tetapi juga membawa makna,” ujar Maika.
Survei ini sekaligus mempertegas pergeseran fokus generasi di Asia, dari sekadar akumulasi harta menuju perencanaan finansial berkelanjutan yang menggabungkan nilai keluarga, kesiapan mental, dan kecakapan pengelolaan aset. Area kelanjutannya bisa mengarah pada tren wealth management, edukasi literasi finansial lintas generasi, serta penguatan peran produk proteksi dan investasi dalam strategi warisan modern.