Jumat 31 Oct 2025 17:17 WIB

Danantara Buka Suara Soal WNA Jadi Direksi BUMN, Lebih Profesional?

"Mereka adalah profesional, tak mengurus negara, tidak mengambil kebijakan politis,"

Suasana kantor Danantara setelah diresmikan Presiden Prabowo Subianto di Jakarta, Senin (24/2/2025).
Foto: Muhammad Nursyamsi
Suasana kantor Danantara setelah diresmikan Presiden Prabowo Subianto di Jakarta, Senin (24/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara menyatakan pengangkatan tenaga kerja asing atau ekspatriat pada direksi perusahaan BUMN mempertimbangkan kedudukan politik mereka yang bebas dari kepentingan negara, sehingga diharapkan bisa bekerja sebagai profesional.

“Mereka adalah profesional, tidak mengurus negara. Tidak mengambil kebijakan politis untuk negara ini,” ujar Managing Director Stakeholders Management and Communications Danantara Indonesia Rohan Hafas dalam taklimat media di Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Selain itu, pengalaman mereka dari negara masing-masing bisa menjadi referensi peta jalan bagi Indonesia.

“Mereka justru membawa contoh, sebuah peta jalan yang pernah dijalani untuk ditiru dan digugu,” tambahnya.

Rohan pun menjelaskan pemberian akses jabatan tinggi kepada ekspatriat diperbolehkan secara hukum.

“Asing itu ada klausa yang secara legal diperbolehkan. Bisa mengangkat. Itu nanti juga termasuk ada di pertambangan, apakah kita punya ahli nikel gitu misalkan. Daripada mereka masuk perusahaannya, kita saja yang rekrut orangnya,” tutur Rohan.

photo
CEO Danantara, Rosan Roeslani, - (Republika/Prayogi)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement