Kamis 30 Oct 2025 18:06 WIB

Dukung Program Presiden, Boy Thohir Siap Gandeng Kampus Internasional Perkuat SDM Kedokteran

KIKT juga menjalin kemitraan dengan Universitas Tianjin untuk pengembangan SDM.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Satria K Yudha
Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) Garibaldi Thohir atau Boy Thohir saat ditemui usai peluncuran Program Beasiswa Dharma Bumiputra Indonesia, di St. Regis, Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Foto: Frederikus Bata/Republika
Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) Garibaldi Thohir atau Boy Thohir saat ditemui usai peluncuran Program Beasiswa Dharma Bumiputra Indonesia, di St. Regis, Jakarta, Kamis (30/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) menyiapkan langkah konkret memperluas kerja sama pendidikan lintas negara, khususnya di bidang kedokteran. Ketua KIKT Garibaldi Thohir menyebut, inisiatif ini merupakan dukungan nyata dunia usaha terhadap program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang berfokus pada penguatan sektor kesehatan nasional.

“Kami akan terus menggalang kerja sama pendidikan dengan kampus-kampus lain, khususnya di bidang kedokteran, untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo yang baru dicetuskan beberapa waktu lalu,” ujar Garibaldi atau Boy Thohir dalam peluncuran Program Dharma Bumiputra untuk Indonesia di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Saat ini, KIKT memfasilitasi pengiriman 50 penerima beasiswa Program Dharma Bumiputra untuk menempuh studi di Universitas Tianjin, Tiongkok. Kerja sama tersebut menjadi awal dari upaya membangun jaringan pendidikan kedokteran yang berstandar internasional.

KIKT juga menjalin kemitraan dengan Universitas Tianjin untuk pengembangan sumber daya manusia dan riset ilmiah. Dalam skema ini, KIKT akan mengirim sedikitnya 20 tenaga pengajar dan profesional setiap tahun untuk mengikuti pelatihan di Tiongkok.

“Kami berkomitmen mendorong riset dan pengembangan bersama antara perusahaan anggota dan Universitas Tianjin untuk menghasilkan inovasi serta memperkuat transfer pengetahuan antarnegara,” kata Boy.

Ia menegaskan, KIKT tidak hanya berperan sebagai jembatan bisnis antara Indonesia dan Tiongkok, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam pengembangan SDM dan pendidikan tinggi. Menurut Boy, sinergi antara pelaku usaha, lembaga pendidikan, dan yayasan sosial menjadi kunci mempercepat peningkatan kualitas SDM nasional, terutama di bidang kedokteran.

Kolaborasi ini diharapkan dapat mendukung pencapaian target kemandirian pelayanan kesehatan nasional sekaligus memperkuat fondasi menuju Indonesia Emas 2045.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement