REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyelesaikan pembangunan dua embung sebagai infrastruktur tampungan air irigasi di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Menteri PU Dody Hanggodo meyakini kehadiran Embung Dieng 1 dan Embung Dieng 2 akan memberi manfaat besar bagi ketersediaan air irigasi, khususnya bagi pertanian sayuran dataran tinggi yang menjadi komoditas unggulan Wonosobo.
“Pembangunan infrastruktur air seperti bendungan, bendung, embung, dan waduk memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Dody dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Dody menegaskan, Kementerian PU terus berkomitmen membangun infrastruktur pengelolaan air di berbagai daerah. Kehadiran embung dan bendungan sangat penting untuk menjaga produktivitas lahan pertanian sekaligus memastikan pasokan pangan tetap aman meski menghadapi musim kemarau dan perubahan iklim.
Embung Dieng 1 dibangun di Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, dengan volume tampung 3.284,7 meter kubik dan luas genangan 2.339,18 meter persegi. Embung ini mampu melayani irigasi seluas 58,10 hektare yang mencakup wilayah Sikunang 1, Sikunang 2, dan layanan telaga.
“Selain untuk irigasi, embung ini juga berfungsi sebagai kolam retensi untuk mengendalikan banjir serta menjaga keseimbangan ekosistem kawasan hulu Sungai Serayu,” jelas Dody.
Sementara itu, Embung Dieng 2 memiliki volume tampung 4.064 meter kubik dan luas genangan 2.291,60 meter persegi, melayani irigasi seluas 5,35 hektare. Selain mendukung pertanian, embung ini dikembangkan sebagai destinasi wisata untuk memperkuat daya tarik pariwisata Dataran Tinggi Dieng.
Pembangunan kedua embung ini dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak sejak penandatanganan kontrak pada Mei 2024 dan kini telah selesai 100 persen. Menurut Dody, kehadiran embung tersebut membantu menjaga ketersediaan air irigasi, khususnya pada musim kemarau.
Dieng yang dikenal dengan panorama pegunungan juga menjadi sentra produksi sayuran dataran tinggi seperti kentang, wortel, kubis, dan bawang putih. Kentang Dieng bahkan dikenal unggul sebagai identitas pertanian lokal, disertai komoditas khas seperti carica, purwaceng, tembakau, dan kopi arabika.
“Dengan dukungan irigasi dari Embung Dieng, tanaman pertanian masyarakat dapat memperoleh pasokan air yang cukup sepanjang tahun, termasuk saat musim kemarau,” kata Dody.