Rabu 24 Sep 2025 19:12 WIB

Pertagas–ITA Teken Jual Beli Gas Malacca Strait, Dorong Swasembada Energi

Pasokan gas yang stabil mampu dorong pertumbuhan transisi energi

Rep: Frederikus Bata/ Red: Intan Pratiwi
PT Pertamina Gas (Pertagas) yang merupakan afiliasi dari Subholding Gas Pertamina menyalurkan bantuan Fasilitas Pendidikan dan Fasilitas Sarana Ibadah di Lhokseumawe, Aceh Utara dan Aceh Tamiang.
Foto: Rumah Zakat
PT Pertamina Gas (Pertagas) yang merupakan afiliasi dari Subholding Gas Pertamina menyalurkan bantuan Fasilitas Pendidikan dan Fasilitas Sarana Ibadah di Lhokseumawe, Aceh Utara dan Aceh Tamiang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Gas (Pertagas) melakukan penandatanganan perjanjian jual beli gas dengan PT Imbang Tata Alam (ITA) sebagai operator Wilayah Kerja Malacca Strait yang merupakan bagian dari PT Energi Mega Persada Tbk (EMP), di Bali, Jumat (19/9/2025). Penandatanganan dilaksanakan oleh Direktur Utama Pertagas Indra Sembiring dan Direktur ITA Kelik Rudi Suharya.

Melalui kerja sama ini, Subholding Gas Pertamina akan menyalurkan gas bumi melalui ruas pipa Koto Gasib–Pusaka guna memenuhi kebutuhan energi ITA. Direktur Utama Pertagas, Indra Sembiring, mengatakan kerja sama ini menjadi momentum yang membanggakan dalam perjalanan kolaborasi perusahaan, khususnya dalam mendukung upaya bersama mewujudkan lifting energi nasional dan swasembada energi.

"Pertagas, sebagai perusahaan infrastruktur energi, senantiasa berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk mendukung kelancaran operasional ITA. Lebih dari itu, Pertagas juga siap untuk berperan aktif dalam mendukung pengembangan bisnis ITA di masa mendatang," kata Indra dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Rabu (24/9/2025).

Kerja sama dengan ITA diharapkan dapat mendukung penguatan ketahanan energi nasional sebagaimana dicanangkan pemerintah sekaligus mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. "Harapan besar kami, sinergi ini dapat terus tumbuh, berkembang, dan memberi manfaat yang berkelanjutan bagi kedua belah pihak, serta berkontribusi nyata terhadap ketahanan dan kedaulatan energi nasional," ujar Indra.

Direktur ITA, Kelik Rudi Suharya, mengatakan langkah sinergis antara sektor hulu (ITA) dan midstream (Pertagas) merupakan wujud nyata kolaborasi dalam menghadirkan efisiensi sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon melalui pemanfaatan gas bumi. "Penggunaan gas bumi sebagai energi transisi rendah emisi dalam pelaksanaan operasional ITA merupakan wujud kontribusi perusahaan dalam mendukung pengurangan emisi (green emission)," ujar Kelik.

Ia juga berharap proyek ini dapat segera onstream sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan, baik bagi kelancaran operasional maupun bagi keberlanjutan energi nasional. Pertagas dan ITA berkomitmen untuk terus mendukung swasembada energi sebagaimana Asta Cita Presiden Prabowo, serta target pengurangan emisi dan NZE pada tahun 2060.

Ruas Pipa Koto Gasib–Pusaka di wilayah Operation Rokan Area saat ini mengalirkan gas untuk kebutuhan PT Bumi Siak Pusaka dengan kapasitas rata-rata 8 MMSCFD. Sebagai motor penggerak di bidang infrastruktur energi terintegrasi, Pertagas akan terus menjaga keandalan penyaluran gas dalam negeri untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement